kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

IHSG menguat, tanda-tanda window dressing telah dimulai?


Kamis, 05 Desember 2019 / 20:51 WIB
IHSG menguat, tanda-tanda window dressing telah dimulai?
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham jelang penutupan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,64% ke level 6.152,12.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,64% ke level 6.152,12. Penguatan hari ini melengkapi pergerakan IHSG yang telah menguat 3,34% dalam sepekan. Apakah penguatan ini akibat adanya aksi window dressing?

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, untuk melihat efek aksi window dressing dibutuhkan cakupan waktu sekitar satu pekan hingga satu bulan. “Jadi apakah ini efek window dressing, benar kami melihat arahnya akibat ini. Akan tetapi sulit juga mengatakan hanya faktor window dressing yang menjadi penguat IHSG,” kata Alfred.

Alfred mengatakan, saham-saham lapis pertama (first liner) merupakan saham-saham yang paling banyak terkena aksi window dressing. Hal ini tidak lepas dari motivasi dari aksi window dressing, yakni untuk perbaikan portofolio.

Baca Juga: IHSG masih ditopang window dressing pada perdagangan esok

“Karena motivasi window dressing adalah perbaikan portofolio bagi para manajer investasi (MI) dan kalau kita lihat, didominasi oleh saham-saham first liner,” ujar Alfred, Kamis (5/12).

Aksi window dressing ini pun memuluskan pergerakan saham-saham lapis pertama. Bahkan, Alfred mengatakan beberapa saham lapis pertama berperan dalam menguatkan IHSG pada perdagangan hari ini.

Seperti misalnya hari ini, saat IHSG menguat saham-saham lapis pertama pun turut menguat. Sebut saja saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang hari ini menguat 2,18% menjadi Rp 4.220 per saham. Selain itu, saham BBRI juga telah menguat 4,20% selama sepekan.

Ada pula saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang menguat 1,75% pada hari ini. Bahkan, saham TLKM telah menguat 6,28% selama sepekan perdagangan.

Baca Juga: Trimegah AM meluncurkan tiga produk reksadana di sepanjang tahun 2019

Pun begitu dengan saham PT Astra International Tbk (ASII) yang hari ini menguat 2,29% ke level Rp 6.700 per saham. Pergerakan hari ini melengkapi kenaikan harga saham ASII yang telah mencapai 4,69% dalam sepekan.

Sementara itu, akibat adanya aksi window dressing, Alfred memperkirakan IHSG dapat menembus level psikologis hingga 6.300. Namun, jalan mulus IHSG untuk mencapai target ini terhalang oleh sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS)–China yang tak kunjung usai. Alfred bilang, sentimen global ini cukup kuat untuk mempengaruhi pergerakan IHSG.

Baca Juga: IHSG naik 0,64% pada akhir perdagangan Kamis (5/12)

Untuk diketahui, tensi perang dagang antara China dengan AS semakin memanas. Belum lama ini, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan manuver yang mengisyaratkan penundaan perjanjian perang dagang hingga pemilihan presiden (pilpres) AS pada November 2020 mendatang. “Dengan asumsi tidak ada kesepakatan dagang antara AS dengan China, kemungkinan IHSG akan menembus level 6.300,” kata Alfred.

Dengan adanya aksi window dressing ini, Alfred menyarankan investor agar mencermati saham-saham lapis pertama. Selain itu, menurut Alfred saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usahanya juga patut diperhatikan oleh investor. Sebab, saham-saham ini relatif cukup tersebar di portofolio manajer investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×