Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan, Jumat (13/11). Mengacu data RTI menunjukkan indeks naik 0,24% atau 10,61 poin ke level 4.472,83.
Tercatat 163 saham bergerak turun, 92 saham bergerak naik, dan 84 saham stagnan. Perdagangan akhir pekan ini melibatkan 3,76 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,13 triliun.
Aksi jual asing masih saja mewarnai perdagangan di akhir pekan ini. Tercatat net sell asing mencapai Rp 76,790 miliar.
Secara sektoral, lima dari 10 indeks sektor menghijau. Antara lain basic industry naik 2,05%, barang konsumsi naik 1,65%, dan manufaktur naik 1,29%.
Sementara, sektor yang memerah antara lain: pertambangan turun 2,42%, agrikultur turun 1,97%, dan konstruksi turun 0,91%.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain: PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 5,17% ke Rp 10.675, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 4,91% ke Rp 36.300, dan PT AKR Coprorindo Tbk (AKRA) naik 4,27% ke Rp 6.100.
Sedangkan, saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 8,60% ke Rp 6.375, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 7,44% ke 1.865, dan PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) turun 5,45% ke Rp 1.215.
Sementara itu, bursa saham Asia mengikuti pelemahan bursa Amerika Serikat (AS), dengan indeks acuan menuju pelemahan dalam sebulan ini. Di tengah tertekannya sektor energi akibat aksi jual.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 1 % menjadi 132,25. Sebelumnya, indeks Standard & Poor 500 tergelincir 1,4 % pada Kamis. Para pejabat Federal Reserve menekankan bahwa kebijakan harus diperketat hanya caranya dilakukan bertahap. Kemungkinan Federal Reserve akan menaikkan suku pada pertemuan bulan Desember telah meningkat menjadi 66 %.
Di sisi lain, indeks Topix Jepang turun 0,5 %. Indeks Kospi Korea Selatan turun 1 %. S & P Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0,6 %. Indeks Australia S & P / ASX 200 turun 1,5 %, menuju penutupan terendah sejak September. Taiwan Taiex kehilangan 1,2 %. Singapura Straits Times turun 1,2 %, menuju penutupan terendah sejak 6 Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News