Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau setelah turun lima hari perdagangan sebelumnya. Jumat (4/10) pukul 9.56 WIB, IHSG tercatat naik 0,54% ke 6.072.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilanus Nico Demus mengatakan, dari sisi eksternal, sentimen pasar hari ini adalah Amerika Serikat (AS) yang mulai terbuka terhadap kesepakatan perdagangan dengan India. Hal ini tercermin dari pernyataan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross pada Konferensi Tingkat Tinggi Ekonomi India yang diselenggarakan oleh Forum Ekonomi Dunia di New Delhi, India.
Wilbur mengatakan tidak ada alasan bagi kedua negara untuk tidak melakukan kesepakatan perdagangan. Namun, itu semua tidak dapat dicapai dalam waktu lima menit. Hal ini diamini oleh Menteri Perdagangan India Piyush Goyal yang mengatakan bahwa semuanya bisa diselesaikan, tapi tidak dalam satu, dua atau mungkin empat kali pertemuan.
Baca Juga: Hati-hati, Kontraksi Bursa Saham Belum Usai premium
Sebagai informasi, ketegangan antara AS dan India mulai terjadi tahun ini sejak Presiden AS Donald Trump menuduh India memungut bea yang lebih tinggi atas impor AS, khususnya motor Harley Davidson. Padahal, perdagangan kedua negara tersebut hampir mencapai US$ 90 miliar. "Meredakan ketegangan perdagangan dapat membantu meningkatkan ekspor India yang mulai melambat yang disebabkan oleh jatuhnya konsumsi domestik," ucap Maximilanus dalam risetnya, Jumat (4/10).
Sentimen kedua berasal dari data ekonomi AS yang menunjukkan penurunan, seperti non-manufacturing index dan US factory orders. Di sisi lain, The Fed telah menyampaikan bahwa penurunan tingkat suku bunga tahun ini sudah cukup.
Meskipun begitu, Maximilanus masih melihat apapun bisa terjadi. Penurunan data data ekonomi AS ini memungkinkan The Fed untuk kembali memotong suka bunga yang saat ini berada di 1,75%-2%. "Dengan data yang keluar apabila dirasa kurang baik, tentu akan membuat The Fed juga berpotensi untuk menurunkan tingkat suku bunga pada pertemuan The Fed 30 Oktober 2019 nanti," kata dia.
Baca Juga: IHSG menguat setelah turun lima hari perdagangan berturut-turut
Sentimen selanjutnya berasal dari Presiden AS Donald Trump yang mengatakan kepada China bahwa Presiden Xi Jinping harus mempertimbangkan lagi untuk memulai penyelidikan terhadap Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden dan putranya, Hunter Biden. Trump mengatakan bahwa Biden yang menjadi alasan China selama ini memiliki kesepakatan yang begitu manis. Hal ini lah yang menyebabkan bahwa China dapat merampok AS.
Dalam buku Secret Empires yang terbit tahun 2018, Peter Schweizer pada tahun 2018 tertulis bahwa pada saat pada Desember 2013, Biden membawa putranya dalam kunjungan diplomatik ke China. Pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan besar di China membuat perusahaan swasta yang berafiliasi dengan Hunter Biden.
Dari dalam negeri, sentimen positif berasal dari pernyataan Kementerian Perdagangan yang akan segera merevisi 18 beleid yang dianggap menghambat aktivitas ekspor dan impor di Indonesia. Revisi beleid juga akan dilakukan untuk memberikan kemudahan persetujuan impor bagi investasi yang kebutuhan bahan bakunya tidak cukup apabila hanya mengandalkan produk dari dalam negeri dengan syarat ada jaminan investasi. Selain itu, pemerintah juga tidak menutup kemungkinan akan mencabut beleid yang dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News