Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,71% ke i6.731 pada akhir perdagangan Jumat (4/2). Dalam sepekan, IHSG menguat 1,82%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penguatan IHSG sejalan dengan inflow asing sebesar Rp 873 miliar pada perdagangan Jumat (4/2).
“Selain itu, rilis data ekonomi yang cukup baik di hari Rabu lalu juga mempengaruhi pergerakan IHSG dalam sepekan ini,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/2).
Menurut Herditya, hal tersebut mampu menjadi membuat IHSG bergerak naik, meskipun kasus Covid-19 terus meningkat.
Daniel Agustinus, Certified Elliott Wave Analyst – Master PT Kanaka Hita Solvera menambahkan, penguatan IHG pada hari ini Jumat (4/2), salah satunya didorong oleh rilis laporan keuangan beberapa emiten big caps yang kinerjanya cemerlang.
Baca Juga: IHSG Naik 0,71% ke 6.731 Pada Perdagangan Jumat (4/2), Net Buy Asing Rp 853,13 Miliar
Ia memberi contoh BBRI yang berhasil mencetak laba senilai Rp 32,2 triliun atau naik 75,5% yoy sehingga investor kembali memburu saham-saham big caps.
“Selain itu, investor juga antusias memborong saham sektor teknologi seperti BUKA yang harganya sudah terdiskon cukup banyak sejak IPO dan adanya sentimen rencana IPO GoTo,” papar Daniel.
Pada perdagangan Jumat (4/2), saham BUKA ditutup menguat 6.11% ke harga Rp 382 per saham. Dalam sepekan, saham BUKA sudah melesat 18,63%.
Secara teknikal, Daniel menerangkan, meskipun IHSG naik pada perdagangan Jumat ini, akan tetapi selama IHSG tidak mampu naik ke atas level 6.754, maka IHSG masih berada dalam fase sideways-nya.
“Apabila IHSG menembus ke atas level 6.754 tersebut, IHSG akan berpotensi kembali menguat menuju ke level 6.950-7.000 sebagai target penguatan ideal,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News