Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini Selasa (4/1). IHSG menguat 30,065 atau 0,45% ke level 6.695,373.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor teknologi menguat paling tinggi hingga 4,49%. Setelahnya disusul sektor keuangan dan sektor industri yang terkerek masing-masing 1,08% dan 0,58%.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencermati, pergerakan IHSG masih dalam nuansa awal tahun dan berpotensi menguat. Akan tetapi, penguatannya terlihat cukup terbatas.
"Sehingga risiko terhadap potensi terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai mengingat capital inflow yang belum terlihat melaju secara signifikan ke dalam pasar modal Indonesia," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (4/1).
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Lanjut Menguat, Simak Prediksi Pergerakan Saham ADRO, ANTM dan TOWR
Oleh karenanya, apabila terjadi koreksi wajar, momentum tersebut dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek.
Untuk perdagangan Rabu (5/1), William memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6.538 hingga 6.072.
Adapun beberapa saham yang dicermatinya seperti SMGR, AALI, BBNI, ITMG, ASII, BMRI, ICBP, dan CTRA.
Sementara itu, Analis Indo Premier Sekuritas Mino memproyeksikan IHSG akan kembali menguat dengan level support di 6.665 dan resistance di 6.725.
"Berlanjutnya optimisme investor akan proses pemulihan ekonomi dan peluang kembali baiknya harga batubara," jelas Mino kepada Kontan.co.id, Selasa (4/1).
Baca Juga: IHSG Bisa Tembus 7.200 hingga Akhir 2022, Berikut Sektor-Sektor yang Menarik
Sepengamatannya, penguatan IHSG pada Selasa (4/1) juga ditopang oleh optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi yang lebih baik di tahun 2022.
Di sisi lain, kebijakan pelarangan ekspor batubara akan mendorong penguatan harga komoditas tersebut. Adapun penguatan indeks di bursa Wall Street akan terus berlanjut dan bertahan cukup lama apabila tidak ada lonjakan kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
