Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada pekan pertama Februari 2023. IHSG menanjak 0,31% atau 21,16 poin ke posisi 6.911,73 pada Jumat (3/2). Dalam sepekan, IHSG menguat 0,18%. Penguatan IHSG diperkirakan masih berpeluang lanjut pada pekan depan.
Equity Research Analyst Rio Febrian menyebut pergerakan IHSG sepekan ini dipengaruhi oleh keputusan The Fed yang memperlambat kenaikan Federal Funds Rate (FFR) pada FOMC Februari 2023.
Dalam FOMC Februari, Bank sentral Amerika mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Alhasil, suku bunga acuan The Fed berada di level 4,5%-4,75%.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 0,31% ke 6.911 Pada Jumat (3/2), Sektor Teknologi Melaju
"Kebijakan ini memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk membatasi suku bunga acuan di 6%. Mengingat, inflasi domestik juga turun di Januari 2023," tutur dia kepada Kontan.co.id, Jumat (3/2).
Dari dalam negeri, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh data inflasi yang melambat lebih dalam dari perkiraan ke 5,28% secara tahunan di Januari 2023 dari 5,51% pada Desember 2022.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjabarkan dalam sepekan ini, IHSG lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen global. Salah satunya dari optimisme investor akan kenaikan FFR.
"Dan sinyal dovish dari The Fed, kemudian turunnya yield US treasury note bertenor 10 tahun ke level 3,4%," papar Herditya.
Sementara dari dalam negeri, pergerakan IHSG ditopang oleh penguatan nilai tukar rupiah dan adanya sinyal dari BI untuk mempertahankan 7DRRR.
Pada Jumat (3/2), rupiah spot ditutup di level Rp 14.894 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Untuk sepekan ke depan diperkirakan IHSG masih berpeluang menguat dengan support 6.888 dan resistance 6.953," pungkasnya.
Baca Juga: IHSG Naik 0,70% ke 6.938 di Akhir Sesi I Jumat (3/2), Sektor Energi Tumbang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News