IHSG menembus rekor baru, ini kata analis

Rabu, 26 April 2017 / 19:46 WIB

Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan penguatan ke level 5.726,53 naik 0,81%. Sektor finance menjadi penggerak IHSG hari ini.

Analis NH Korindo Sekuritas Bima Setiaji berpendapat, bagusnya hasil rilis kinerja keuangan emiten perbangka di kuartal I 2017 menjadi pendorong IHSG. Salah satunya yaitu BMRI yang laba bersihnya naik 6,9% year on year (YoY), naik 127% QoQ.

"Investor juga kami lihat optimistis dengan rencana Presiden AS Donald Trump untuk memacu perekonomian AS, termasuk reformasi pajak," ujar Bima kepada KONTAN, Rabu (26/4).

Di sisi lain saat ini perhatian dari domestik akan beralih ke data inflasi dan PDB 1Q17 yang dijadwalkan rilis minggu depan. Selain itu Bima memprediksi untuk perdagangan Kamis (27/4) akan turun dengan range 5.700 - 5.748 karena ada profit taking.

Ditambah lagi ada indikasi investor global mengkhawatirkan penutupan operasional pemerintah AS seperti yang pernah terjadi di 2013. Pemerintah AS terancam ditutup apabila anggaran pemerintah Trump belum disetujui oleh kongres sampai Jumat minggu ini.

Analis OSO Sekuritas, Riska Afriani menilai beberapa katalis positif yang menjadi penggerak indeks yaitu naiknya indeks penjualan rumah AS bulan Maret, meredanya ketegangan geopolitik AS dan Korea Selatan, dan dari dalam negeri rilisnya kinerja emiten perbankan di kuartal pertama.

"Karena jika diperhatikan penggerak indeks pada hari ini yaitu saham-saham perbankan yang memiliki kapitalisasi besar, seperti BMRI, BBRI, BBCA, dan BBNI," ujarnya kepada KONTAN.

Riska memprediksi perdagangan hari ini akan bergerak menguat menguji resisten level 5,751 dan diperkirakan reli emiten perbankan masih akan berlanjut. Naiknya indeks sektor keuangan khususnya perbankan bisa menjadi penggerak indeks, karena kapitalisasi sektor keuangan berada dikisaran 25% dari total kapitalisasi pasar.

Selain itu, upaya pemerintah untuk menjaga inflasi tetap stabil dengan menjamin stok dan distribusi komoditas juga ikut menjadi katalis positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News