Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jumat (21/7) lalu, menyusut 1,03% menjadi 5.765,42. Pada hari ini (24/7), laju IHSG berpotensi tertekan jika tidak ada sentimen positif yang menopang pasar.
Para pemodal asing masih menjauh dari pasar saham domestik. Dalam sepekan terakhir, asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) Rp 4,04 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sejatinya, pasar saham Indonesia berpotensi terdorong sentimen rilis kinerja emiten yang diprediksi cenderung positif. Namun, hal tersebut dinilai tidak memberikan dampak positif dalam waktu lama.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menyebutkan, penilaian Bank Indonesia (BI) terkait pertumbuhan kredit menjadi sentimen negatif yang menonjol. "Pertumbuhan kredit hingga Mei tahun ini masih rendah, bahkan belum separuh dari target tahun ini 10%-12%," kata Reza.
BI mengatakan, pertumbuhan kredit tahun berjalan (year-to-date) hingga Mei 2017 hanya 2,6%.
Analis OSO Sekuritas Riska Afriani memprediksi, IHSG masih bisa menguat dengan potensi technical rebound.
Hari ini, ada rilis data investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) dan layak mendapatkan perhatian pasar.
Reza memprediksi IHSG hari ini melemah di support 5.740 dan resistance 5.715. Sedangkan Riska memproyeksikan IHSG menguat di kisaran support 5.748 dan resistance 5.821.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News