Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau. Namun awal pekan ini, kekuatan IHSG agar kembali ke zona hijau sepertinya akan terbatas.
Sebab, penguatan IHSG terjadi di tengah melemahnya mayoritas bursa saham Asia. Masih maraknya minat jual dan mulai adanya aksi jual asing dapat membuat IHSG tertahan untuk melanjutkan kenaikannya.
"Laju IHSG pun akan cenderung sideways dan berpotensi melemah jika tidak adanya sentimen positif yang menahannya," ujar Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, (28/4).
Menurutnya, indeks hari ini akan bergerak pada range support 4.884-4.890 dan resisten 4.910-4.920. Pertimbangkan saham WIKA, LPKR, CPIN, INTP, BMTR, BMRI, JSMR, dan PGAS.
Namun, Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko menilai, di tengahnya melemahnya bursa Asia saat ini pelaku pasar bisa mulai akumulasi posisi dalam formasi konsolidasi yang sempit untuk menantikan keluarnya kinerja emiten di kuartal I (Q1).
"IHSG menantikan kinerja emiten Q1 2014," tandas Yuganur. Close di atas 4.920 akan membuka ruang atas hingga 4.970-5.050. Sementara, support IHSG ada di level 4.860-4.770.
Direkomendasikan untuk melirik saham yang diuntungkan dari efek penguatan rupiah selama Q1 2014 dari Rp 12.300 hingga Rp 11.200 dan dari potensi penurunan BI rate di semester kedua tahun ini. ASRI, BMRI, KLBF, dan CPIN bisa menjadi pilihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News