Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada transaksi Senin (30/4) lalu, ditutup menguat 1,27% ke level 5.994,60. Namun dalam sepekan terakhir, indeks saham sudah menyusut sebesar 4,97%.
Meski menguat, investor asing masih mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 566,84 miliar. Selama empat bulan pertama tahun ini, asing sudah mencetak net sell Rp 33,88 triliun di Bursa Efek Indonesia.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai kali ini pelaku pasar akan mencermati data inflasi bulanan, tahunan, maupun inflasi inti per April 2018. Ekspektasi pasar, data-data tersebut stabil dengan kecenderungan menguat.
Proyeksi tersebut menggambarkan pulihnya daya beli masyarakat. "Nanti, rilis data inflasi yang sesuai atau bahkan di atas ekspektasi akan memberikan katalis positif bagi IHSG," kata Nafan kepada KONTAN, Selasa (1/5).
Secara teknikal, Nafan memprediksi IHSG pada transaksi hari ini (2/5) akan menguat dan bergerak di rentang level support 5.909 dan resistance 6.048.
Tapi analis Senior Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengemukakan, ada kemungkinan para pelaku pasar akan melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada perdagangan hari ini. Apalagi indeks saham telah mencatatkan kenaikan yang cukup tajam pada perdagangan Senin lalu.
"Investor cenderung wait and see menunggu kebijakan rapat bank sentral AS The Fed pada 1-2 Mei waktu setempat, meskipun saya meyakini belum ada perubahan suku bunga The Fed," ungkap William, kemarin.
Dia memperkirakan indeks saham pada perdagangan hari ini berpotensi terkoreksi. Rentang pergerakan IHSG berada di area support 5.946 dan level resistance 6.024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News