Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah hingga akhir perdagangan sesi I hari ini. Jumat (19/3) hingga pukul 11.30 WIB, IHSG melemah 25,27 poin atau 0,40% ke 6.322,56.
Tujuh indeks sektoral melemah dan menyeret IHSG. Pelemahan dari yang terdalam secara berturut-turut adalah sektor konstruksi yang anjlok 1,67%, sektor pertambangan turun 1,19%, sektor keuangan turun 0,98% dan sektor infrastruktur melemah 0,85%.
Disusul, sektor perkebunan melemah 0,78%, sektor perdagangan dan jasa turun 0,56% dan sektor aneka industri melemah 0,29%.
Sementara itu, tiga sektor lainnya menguat. Penguatan terbesar di cetak sektor barang konsumsi naik 1,84%, disusul sektor manufaktur menguat 1,02% dan sektor industri dasar menguat 0,53%.
Total volume transaksi bursa mencapai 10,62 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,36 triliun. Sebanyak 292 saham turun harga. Ada 161 saham menguat dan 177 saham flat.
Baca Juga: Net buy asing Rp 33,09 miliar, IHSG melemah 0,5% ke 6.315,8 pada awal perdagangan
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Medco Energi International Tbk (MEDC) turun 3,20%
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun 3,06%
- PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 2,91%
Top gainers LQ45 hingga siang ini adalah:
- PT Japfa Tbk (JPFA) naik 4,92%
- PT Indocement Tunggal Tbk (INTP) naik 4,26%
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 3,96%
Baca Juga: Rupiah dibuka melemah 0,10% ke Rp 14.425 per dolar AS pada hari ini (19/3)
Investor asing mencatat net buy Rp 84,58 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 31,5 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 27,9 miliar dan PT Gudang Garam Tbk (GGMR) Rp 27,5 miliar.
Sementara itu, saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Astra International Tbk (ASII) Rp 53,9 miliar, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 28,2 miliar dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 16 miliar.
Selanjutnya: Bursa India dibuka jatuh di tengah kekhawatiran arus keluarnya dana asing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News