Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi. Pada perdagangan Senin (16/2), IHSG merosot 0,9% ke level 5.325,49. Sementara bursa Asia diwarnai pergerakan positif ditandai dengan indeks Nikkei naik 0,51% menjadi 18.004,77 dan indeks Hang Seng naik 0,18%.
Analis Universal Broker Indonesia Alwi Assegaf mengatakan, pelemahan IHSG dipicu faktor mix dari domestik dan ekstenal. Dari dalam negeri disebabkan oleh aksi profit taking yang dilakukan oleh investor domestik yang memanfaatkan kenaikan indeks yang cukup tajam akhir pekan lalu.
Sementara dari ekternal, PDB Jepang pada kuartal IV tumbuh 2,2% (year on year) lebih rendah dari ekspektasi analis sebesar 3,7%. Alwi melihat IHSG masih akan cenderung naik yang ditandai dengan aksi beli yang dilakukan investor asing. “Asing masih optimis terhadap IHSG,” ujarnya.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi Taulat mengatakan, IHSG terkoreksi akibat aksi profit taking setelah pekan lalu mencatatkan rekor. Sementara sentimen ekonomi masih positif dengan neraca perdagangan yang naik pada bulan Januari lalu.
Dari eksternal, Lanjar melihat masih ada sentimen positif dengan kenaikan tingkat investasi langsung asing di China menjadi 2,94% pada Januari 2015 dibanding bulan sebelumnya 1,7%.
Kendati masih diwarnai sentimen positif, lanjar mengatakan, perlu diwaspadai pengumuman suku bunga acuan atau BI rate dan pertemuan petingggi kawasan Eropa yang membahas arah kebijakan ekonomi dan moneter.
Lanjar bilang, secara teknikal, pola IHSG masih cukup negatif, stochastic bearish konsolidasi dan Relative Strength Index (RSI) melemah. Dengan demikian, dia memprediksi IHSG akan bergerak mix cenderung tertekan di kisaran 5.275 -5.345.
Sedangkan Alwi memprediksi IHSG akan bergerak naik di kisaran 5.310 -5.365 karena aksi bargain hunting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News