Reporter: Jose Akmal | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan tajam pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/9). IHSG turun sebesar 2,05% atau 162,38 poin, dan berada di level 7.743.
Ambruknya IHSG di perdagangan terakhir ini menyebabkan indeks saham berbalik turun 0,71% dalam sepekan, dari yang kemarin masih menguat.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, adanya death cross pada stochastic RSI di area overbought serta terbentuk pola bearish engulfing yang mengindikasikan potensi bearish reversal. Alrich memperkirakan IHSG akan menguji MA20 di level 7.700 pada perdagangan Senin (23/9).
Dari sisi global, terdapat rilis data S&P Global Composite PMI Flash bulan September 2024 di AS pada Senin (23/9), yang diperkirakan akan turun ke level 53 (sebelumnya 54,6). Penurunan ini terutama disebabkan oleh ekspektasi pelemahan sektor jasa yang diperkirakan mencapai 54 (sebelumnya 55,7), sementara sektor manufaktur diprediksi sedikit meningkat di level 48 (sebelumnya 47,9).
Baca Juga: IHSG Terjun 2,05% pada Hari Ini (20/9), BRIS, BBCA, ARTO Paling Banyak Net Buy Asing
Di Eropa, pada hari yang sama, Euro Area HCOB Composite PMI Flash bulan September 2024 diperkirakan stagnan di level 51. Berbeda dengan AS, sektor jasa di Eropa diprediksi sedikit meningkat ke 53 (sebelumnya 52,9), sedangkan sektor manufaktur diperkirakan masih berada di zona kontraksi di level 45,6.
Dari dalam negeri, Alrich juga menyoroti pertumbuhan jumlah uang beredar (M2 Money Supply) pada Agustus 2024, yang akan diumumkan pada Senin (23/9). Pada Juli 2024, M2 tercatat tumbuh sebesar 7,4% YoY, didorong oleh peningkatan penyaluran kredit dan kenaikan tagihan bersih kepada pemerintah pusat. Pertumbuhan M2 pada Agustus 2024 diharapkan tetap stabil seiring dengan pertumbuhan kredit yang tetap tumbuh dua digit sebesar 11,4% YoY.
Untuk perdagangan Senin (23/9), saham-saham yang dapat diperhatikan menurut Alrich meliputi MBMA, PGAS, JSMR, AKRA, MEDC, dan PTBA.
Baca Juga: Menilik Prospek Kinerja Saham Blue Chip yang Masih Laggard
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan bahwa selama sepekan ini IHSG terkoreksi disertai peningkatan volume penjualan. Pergerakan IHSG ini dipengaruhi oleh rilis data neraca perdagangan Indonesia yang positif dan penurunan BI Rate menjadi 6%. Selain itu, pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 bps juga memberikan dampak pada pasar.
Untuk Senin, Herditya memperkirakan IHSG rawan melanjutkan koreksi dengan support di 7.710 dan resistance di 7.806. Sentimen yang akan memengaruhi IHSG adalah pergerakan nilai tukar rupiah terhadap USD dan harga komoditas global.
Saham-saham yang dapat dicermati pada Senin (23/9) menurut Herditya antara lain TUGU (Rp 1.300-Rp 1.340 per saham), DOID (Rp 785-Rp 825 per saham), dan AVIA (Rp 500-Rp 515 per saham).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News