Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,43% ke 6.288,46 pada perdagangan Senin (24/6). Penurunan ini menjadi yang paling dalam sejak tren pelemahan IHSG pada tiga hari perdagangan terakhir, yaitu 0,06% pada Kamis (20/6) dan 0,32% pada Jumat (21/6).
Analis Indo Premier Sekuritas Mino melihat, pelemahan IHSG ini berasal dari sentimen dalam negeri. Salah satunya adalah data neraca perdagangan bulan Mei 2019 yang sedikit mengecewakan. “Neraca perdagangan surplus tapi itu karena adanya penurunan impor yang lebih tinggi dibandingkan ekspor,” kata dia Senin (24/6).
Asal tahu saja, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia bulan Mei 2019 surplus sebesar US$ 207,6 juta.
Menurut Mino, sentimen lainnya berasal dari penurunan harga komoditas. BPS mencacat, pergerakan harga komoditas rata-rata turun dari bulan sebelumnya. Harga komoditas utama ekspor Indonesia, yaitu minyak sawit mentah, minyak kernel, minyak kelapa sawit, dan batubara turun. Sementara itu harga komoditas yang naik hanya karet.
Untuk perdagangan Selasa (25/6) memprediksi IHSG masih akan melanjutkan pelemahan di kisaran 6.255-6.320.
“Untuk besok investor akan mencermati sentimen dari global menjelang pertemuan G20 dan tentunya di dalam negeri masih menantikan keputusan sidang MK,” ucap dia.
Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memprediksi IHSG akan menguat dengan support di level 6.270 dan resistance di level 6.310 pada perdagangan Selasa (25/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News