Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Meski mayoritas bursa Asia mulai menghijau, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu beranjak dari teritori negatif. IHSG dibuka melorot 0,97% ke level 3.942,011 pada pukul 9.38 di Jakarta.
Koreksi 87 saham kembali menumbangkan indeks. Meskipun, masih ada 24 saham yang berhasil naik. Sedangkan, 50 saham lainnya belum menunjukkan arah pergerakan.
Aksi jual masih terlihat mendominasi saham-saham dari sembilan sektor. Koreksi terbesar menerpa sektor aneka industri yang terpapas 2,36%. Sedangkan, satu-satunya sektor yang masih mampu naik tipis yaitu konstruksi sebesar 0,11%.
Saham-saham big caps yang terseret ke posisi top losers, pagi ini, antara lain Bank Cenral Asia Tbk (BBCA) yang tergerus 3,31% ke Rp 7.300. Kemudian, saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang turun 2,5% ke level Rp 5.850.
Sedangkan, deretan saham yang berhasil mengisi posisi top gainers, seperti Indosiar Karya Media Tbk (IDKm) yang melaju 8,14% ke Rp 4.650. Juga, saham Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang naik 2,65% ke level Rp 5.800.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyebut, sentimen yang terus berjalan, terutama dari Eropa, selama bursa domestik libur, cenderung negatif. Bahkan, selisij penutupan Dow Jones di hari Rabu dengan Jumat lalu mencapai 2%. Namun, IHSG dipastikan tidak akan terkoreksi sebesar itu. Tetapi, belum adanya sentimen positif dari dalam negeri juag membuat indeks masih rawan koreksi.
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak turun dengan kisaran di 3.925-4.010. "Jika support 3.925 gagal bertahan, support berikutnya di kisaran 3.825-3.850," prediksi Satrio.
Lanjutnya, indeks Dow Jones (AS) sudah sampai pada kisaran target jangka pendek di 12.250-12.500. Meski begitu, belum ada sinyal bahwa tren turun pada bursa regional telah mencapai level bottom. Itu sebabnya, sebaiknya investor berhati-hati dalam melakukan akumulasi beli.
"Saham sektor perbankan, konstruksi, ritel tetap menjadi pilihan utama. Tapi, sebaiknya tetap menunggu hingga saham-aham tersebut cukup murah untuk diakumulasi beli," saran Satrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News