Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,11% ke 6.659,25 pada akhir perdagangan awal pekan ini, Senin (18/7). Meski begitu, analis melihat IHSG masih berpotensi tertekan pada perdagangan Selasa (19/7) besok.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG masih rawan terkoreksi meskipun cenderung terbatas dengan area support di 6.600 dan resistance di 6.757.
"Untuk sentimen masih terkait dengan pergerakan indeks global yang masih dengan ancaman resesi dan perlambatan ekonomi global," kata Herditya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (18/7).
Dari dalam negeri, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menyebut pergerakan IHSG besok akan dipengaruhi oleh sentimen potensi kenaikan suku bunga dari Bank Indonesia (BI).
Baca Juga: IHSG Menguat 0,11% ke 6.659 di Akhir Perdagangan Senin (18/7)
Tak hanya itu, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia serta perkembangan harga komoditas juga berpeluang menjadi pendorong pergerakan IHSG esok hari. William memproyeksikan IHSG bergerak sideways di rentang 6.500 sampai 6.770.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai IHSG masih akan cenderung melanjutkan konsolidasi dengan peluang menguat menuju 6.750 sebagai level resistance dan support di 6.590.
"Dari dalam negeri sendiri di awal pekan masih minim sentimen dan pasar menanti keputusan suku bunga dari RDG (Rapat Dewan Gubernur) BI yang berlangsung di 20-21 Juli nanti," paparnya.
Ada beberapa sektor yang bisa dilirik untuk perdagangan besok. Herditya merekomendasikan pelaku pasar atau investor untuk mencermati sektor keuangan dan sektor properti.
Baca Juga: IHSG Naik Tipis di Akhir Sesi I, Sektor Properti Memimpin Kenaikan
Sementara, Ivan menyebut sektor perbankan dengan pilihan BBRI, BBTN dan BBCA dapat dicermati. Lalu, dari sektor infrastruktur ada TLKM dan PGAS, dari sektor industri ada UNTR dan ASII.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News