Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan reformasi pajak Amerika Serikat memberikan kepastian terhadap pasar saham global. Sentimen ini diperkirakan bisa berpengaruh positif pada pasar domestik.
Reza Priyambada, analis Binaartha Parama Sekuritas menilai sentimen pasar Indonesia akan positif dengan kepastian reformasi pajak AS. Itu pun dengan asumsi pasar saham AS juga positif. Jadi paling tidak, pasar bisa manfaatkan momen tersebut untuk masuk.
"Nah, nantinya secara riil di lapangan, kita akan lihat, apakah ada perubahan ekspansi di perusahaan-perusahaan AS tersebut," kata Reza kepada KONTAN, Senin (4/12).
Disinyalir disetujuinya reformasi pajak Amerika Serikat, bisa membuat iklim bisnis di negeri Paman Sam kian menarik. Kebijakan ini mulus melenggang setelah 51 dari 52 senat Partai Republik sepakat meloloskan program itu dengan revisi.
Di sisi lain, Reza menduga, sampai akhir tahun, aksi jual asing masih terjadi, meski sudah mulai berkurang. Hal itu karena mereka ingin mencetak keuntungan dan apresiasi pada akhir Desember.
Meski demikian, bila nantinya terdapat aksi window dressing, maka bisa terdapat aksi beli hingga akhir tahun dengan memanfaatkan pelemahan sebelumnya. "Kondisi market kita jeblok dan posisi IHSG di bawah 6.000. Kalau ada window dressing, kembali masuk dan memanfaatkan pelemahan ini. Dari 5.900 sampai akhir tahun ini masih bisa naik ke 6.100, itu sudah lumayan," kata Reza kepada KONTAN, belum lama ini.
Hari ini (4/12), tren investor asing keluar dari pasar saham masih berlanjut. Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 845,32 miliar. Dalam satu bulan terakhir, setidaknya asing telah mencatatkan net sell sebesar Rp 13,58 triliun dan secara year to date (ytd) juga masih net sell sebesar Rp 37,04 triliun.
Menurut Reza, pelaku pasar bisa memanfaatkan pelemahan kali ini untuk masuk. Asing yang keluar dari pasar modal dikarenakan melihat ada momentum kurang baik. Diantaranya defisit APBN, pendanaan proyek-proyek pemerintah yang mengalami kendala, serta sentimen tax amnesty yang belum jadi booster.
"Tahun depan, mungkin diawal tahun, pelaku asing akan masuk, dengan meanfaatkan pelemahan yang terjadi sebelumnya," proyeksi Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News