Reporter: Riska Rahman, Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 0,34% menjadi 5.819,74. Rilis kinerja emiten di Bursa Efek Indonesia mengerek laju IHSG.
Selain itu, hasil rapat FOMC yang mengirim sinyal untuk menunda kenaikan bunga The Fed turut memberikan sentimen positif. "Pengurangan neraca The Fed juga masih butuh waktu tambahan," ujar Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, kemarin.
Di saat yang sama, asing mulai mempertimbangkan kembali masuk ke pasar saham Indonesia. Kemarin, asing memang masih mencatatkan penjualan bersih (net sell), tapi nilainya kecil, yakni Rp 29,35 miliar.
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih menyebutkan, laju IHSG ditopang pergerakan rupiah. "Rupiah kemarin kembali menguat terhadap dollar AS sehingga berdampak positif ke IHSG," ujar Alfatih.
Sementara, analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi, dalam jangka pendek, IHSG berkonsolidasi dengan rentang wajar. Untuk jangka menengah dan panjang, IHSG masih memiliki kemampuan naik cukup besar. Hal ini terutama dilihat dari sisi fundamental perekonomian Indonesia.
"Fluktuasi harga komoditas juga turut mempengaruhi laju IHSG," jelas William.
Hans memprediksi IHSG, hari ini (28/7) menguat di support 5.780 dan resistance 5.841. William juga memperkirakan IHSG menguat di rentang 5.763-5876. Sedangkan Alfatih memproyeksikan indeks saham kembali naik di kisaran 5.758-5.910.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News