Reporter: Sofyan Nur Hidayat, Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini (17/7) ditutup di level 5.841,28 atau menguat 0,16% dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya. Para analis optimistis IHSG masih bisa meneruskan tren penguatan pada hari ini.
Hal tersebut terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh KONTAN. Sepuluh analis saham yang dihubungi KONTAN kemarin, semuanya memprediksi IHSG menguat dengan nilai median 5.808-5.865 pada hari ini.
Analis Reliance Sekuritas IndonesiaLanjar Nafi menilai, posisi IHSG yang naik tipis sebesar 9,48 poin ditopang oleh penguatan saham-saham sektor pertambangan. Hal ini didukung oleh data pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang cukup positif. Alhasil, data tersebut meningkatkan spekulasi kenaikan permintaan komoditas energi, termasuk batubara dari Indonesia.
Sebagai catatan, data teranyar Tiongkok menunjukkan, ekonomi tumbuh di atas proyeksi. Penjualan ritel di Juli naik 11%, produksi industri naik 7,6% dan produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua tumbuh 6,9%.
Kondisi tersebut seakan menjadi penahan di saat aktivitas ekspor Indonesia di Juni 2017 justru turun 11,82% dibandingkan Mei yang tumbuh 24,08%. Tapi surplus neraca perdagangan naik menjadi US$ 1,63 miliar dibandingkan surplus bulan sebelumnya sebesar US$ 0,47 miliar. Maklum, aktivitas impor turun cukup dalam.
Pergerakan IHSG secara teknikal juga cukup positif. IHSG kembali menguat, tapi tertahan pada moving average (MA) 7. Indikator stochastic mendekati area overbought dengan relative strength index (RSI) yang bergerak positif. Namun level upper bollinger bands mulai menyempit.
Berdasarkan hal tersebut, Lanjar memperkirakan IHSG pada Selasa (18/7) akan menguat terbatas dengan rentang 5.811-5.875. "Saham-saham yang dapat diperhatikan di antaranya BBRI, ANTM, HRUM, INDY, MAPI, RALS, INAF, " kata Lanjar.
Edwin Sebayang, analis MNC Sekuritas mengemukakan, ada sejumlah katalis yang akan memberikan sentimen positif bagi IHSG. Di antaranya adalah publikasi laporan keuangan emiten kuartal II-2017, penguatan rupiah terhadap USD serta penguatan harga komoditas, seperti batubara, minyak, nikel dan timah.
Secara teknikal, Edwin menilai, IHSG menunjukkan pola bullish separating line yang mengindikasikan penguatan IHSG di hari Selasa (19/7). Edwin memperkirakan IHSG pada hari ini akan bergerak dengan support 5.815 dan resistance 5,866.
Sedangkan Riska Afriani, analis OSO Sekuritas memperkirakan indeks saham pada Selasa (18/7) akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. Secara teknikal, menurut dia, stochastic oscillator sudah pada area overbought . Moving average convergence divergence (MACD) stagnan. Sementara relative strength index (RSI) kuat.
Ia merekomendasikan beli sejumlah saham, di antaranya LPPF, ANTM, TLKM, PTPP, PWON. Riska memprediksi IHSG akan bergerak dengan support 5.806 dan resistance 5.868.
Sedangkan Vice President of Research Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya melihat, pergerakan IHSG masih akan konsolidasi. Menurutnya, rilis data neraca perdagangan Indonesia cukup memuaskan pelaku pasar. Hal tersebut akan menjadi sentimen penopang pergerakan IHSG hari ini. Ia memperkirakan IHSG akan menguat di 5.780-5.876.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News