Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah sempat nyungsep ke level 1.100 beberapa pekan silam, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini memang sudah lumayan anteng bertahan di kisaran 1.300-an. Pada penutupan hari ini (11/11), IHSG terhenti di kisaran 1.336,557.
Walau banyak nada optimis yang menggema terkait dengan kekuatan bursa tanah air, tetap saja para investor harus waspada. Wakil Kepala Riset dan Analisis Valbury Asia Futures Nico Omer Jonkchere memprediksi, banderol bursa Indonesia masih menyimpan peluang nyungsep lagi. "Saat ini kita ada di periode konsolidasi, masih ada putaran sekali lagi ke bawah, pergerakannya antara 1.200 sampai 1.400," jelas Nico kepada KONTAN, Selasa (11/11).
Bahkan, IHSG masih berpotensi untuk meluncur turun ke bawah level 1.000 akhir tahun ini. Alasan yang dibeber Nico, mulai banyak data yang akan merefleksikan imbas krisis finansial global terhadap kinerja emiten-emiten bursa kita. Selain itu, "Pelemahan rupiah juga menjadi ancaman," ujarnya.
Nico tidak menampik banyak dari emiten bursa kita yang tetap menorehkan kinerja cemerlang pada kuartal ketiga tahun ini, meski badai krisis sudah di depan mata. "Itu hasil masa lalu kan? Kuartal IV nanti akan mulai banyak data yang merefleksikan imbas krisis ini," lanjut Nico. Misalnya saja untuk emiten perkebunan CPO. Harga sawit sudah turun banyak dan itu pasti mempengaruhi target kinerja emiten tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News