Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 4.600, akhir pekan lalu. Jumat (21/2), IHSG naik 1,04% ke 4.646,15, atau telah naik 3,06% selama sepekan.
Analis Sinarmas Sekuritas, Eddy Wijaya menyebut, secara teknikal, indeks masih mungkin lanjut menguat. Indikator stochastic, moving average convergence divergence (MACD), maupun relative strength index (RSI) mengindikasikan penguatan.
"Banyak saham yang masih belum mencapai target," imbuh Muhammad Isfandi, analis Samuel sekuritas.
Namun, Yuganur Wijanarko, analis HD Capital melihat kemungkinan terjadi profit taking alias aksi ambil untung oleh pelaku pasar. Ini lantaran kurangnya dorongan penguatan rupiah melampaui level 11.600. "Rupiah yang enggan menguat signifikan dapat menyebabkan arus masuk modal asing terhenti," ujarnya.
Selain itu, Eddy bilang, sentimen pasar saham akan digerakkan rilisĀ hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan lalu.
Eddy menebak, hari ini, IHSG masih akan menguat dengan bergerak pada rentang 4.623-4.680. Sementara, prediksi Isfandi, IHSG berpeluang naik, dan bergulir di kisaran 4.614-4.650.
Adapun, Yuganur merekomendasikan beli saham INDF, KLBF, AISA, dan SMCB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News