Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,13% ke level 5.343,41 pada Kamis (12/2). Investor asing juga masih mencatatkan aksi beli bersih atau net buy senilai Rp 942,33 miliar. Laju IHSG itu searah dengan bursa Asia. Indeks yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific itu juga naik 0,4% menjadi 140,51 hingga pukul 16.04 waktu Hong Kong.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan IHSG menghijau karena dipengaruhi oleh hasil kinerja sepanjang 2014 lalu yang terlihat pada laporan keuangan yang masih sesuai dengan ekspetasi pasar. Meskipun, dikelilingi oleh sentimen negatif baik dari luar dan dalam negeri. "Seperti dari regional yang kurang begitu bagus, terlihat dari pergerakan bursa Asia kemarin yang cenderung mixed," terangnya.
IHSG dan bursa saham regional dipengaruhi kondisi global. Yunani masih melakukan negosiasi terkait hutangnya dengan Eropa. Menurut Purwoko ini menjadi sentimen negatif tambahan yang dapat menekan laju saham Eropa termasuk Asia.
Sedangkan dari dalam negeri yakni masih dari depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Kamis tercatat, rupiah kembali melemah di level Rp 12.802. Adapun level itu merupakan level terendahnya selama lima tahun terakhir.
Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya menyatakan net buy yang terjadi masih dapat mengangkat IHSG. Ia bilang, capital inflow yang terjadi dalam perdagangan kemarin mencerminkan masih adanya keyakinan para investor terhadap kondisi dan pertumbuhan ekonomi domestik. Sehingga, dalam jangka pendek, IHSG masih berada dalam jalur uptrend.
Keduanya juga sepakat untuk fokus para investor akan beralih pada pengumuman tingkat suku bunga alias BI rate pada pekan depan.
Dengan demikian, keduanya memperkirakan IHSG masih akan menguat. Purwoko bilang akan bergerak di kisaran 5.325-5.370 dan William di 5.282-5.389. William juga merekomendasikan beberapa saham yakni TBIG, SMCB, BBNI, JSMR dan WTON.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News