CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IHSG masih akan disokong persepsi kenaikan suku bunga


Rabu, 09 Mei 2018 / 19:03 WIB
IHSG masih akan disokong persepsi kenaikan suku bunga
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (9/5) ditutup menguat signifikan 2,31% ke level 5.907,94. Meski indeks naik, aksi jual asing masih terlihat pada perdagangan hari sebesar Rp 328,17 miliar.

Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas menyatakan, kenaikan indeks pada hari ini dipicu adanya spekulasi bahwa akan akan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Hal tersebut membuat market cukup bergairah pada hari ini, sebab menjadi spekulasi adanya perbaikan pada nilai tukar rupiah.

Menurut Edwin, penurunan indeks belakangan ini, bukanlah mencerminkan kinerja fundamental emiten. Sebab, emiten masih mencatatkan pertumbuhan kinerja. Penurunan belakangan dikarenakan oleh rupiah yang melemah. “Market turun bukan karena emiten jelek, namun karena banyak dana keluar,” katanya di Bursa Efek Indonesia, Rabu (9/5).

Lanjut Edwin, akibat aksi jual tersebut menyebabkan saat ini banyak saham yang murah. Price to earning ratio (PER) IHSG saat ini saja, bahkan sudah di bawah PER rata-rata secara historis di kisaran 17 kali. “Saat ini sekitar 15,21 kali,” katanya.

Untuk itu, saat ini justru menjadi momentum yang tepat untuk mengoleksi saham-saham blue chips. Apabila asing masih mencatatkan aksi jual, justru saat ini dana lokal harus masuk untuk menahan aksi jual tersebut.

Sentimen besar soal fluktuasi rupiah masih akan mempengaruhi gerak IHSG. Pasalnya, tekanan global yang kuat  mempengaruhi mata uang Garuda. Menurut Edwin, saat ini pemerintah sedang menghitung ongkos apabila memilih opsi untuk menaikkan suku bunga acuan. Sebab, jika suku bunga acuan kembali dinaikkan, hal ini bisa menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pada perdagangan Jumat, Edwin memperkirakan, masih ada persepsi pasar yang beranggapan bahwa pemerintah akan menaikkan suku bunga acuan untuk meredam pelemahan rupiah. Hal ini bisa membuat IHSG kembali naik.

Dia memperkirakan, IHSG akan bergerak pada range 5.890-5.950. “Kalau nanti terkonfirmasi suku bunga tidak jadi naik, level support di 5.485,” prediksinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×