Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,07% atau 4,99 poin ke 7.036,09 pada akhir perdagangan Rabu (29/1). Ini adalah pelemahan pertama IHSG setelah menguat empat hari perdagangan beruntun.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan IHSG masih berada pada kondisi rawan profit taking atau normal pullback dalam jangka pendek, terutama di Kamis (30/11) dan Jumat (1/12).
"Salah satu sentimen negatif mungkin berasal dari eksternal, yaitu data indeks manufaktur Tiongkok yang diperkirakan masih berada di bawah batas ekspansif (50) di November 2023," kata Alrich kepada Kontan.co.id, Rabu (29/11).
Selain itu, inflasi Euro Area diperkirakan turun ke 2.7% YoY di November 2023 dari 2,9% YoY di Oktober 2023. Jika sesuai perkiraan, inflasi Euro Area jauh lebih rendah dari posisi terakhir suku bunga acuan ECB di 4,5%. Kondisi ini memperkuat keyakinan bahwa ECB telah mencapai terminal rate.
Dengan demikian, saham-saham rate-sensitive seperti BMRI, BBCA, BTPS, CTRA, dan SMRA dapat diperhatikan di Kamis (30/11). Alternatif lain meliputi INKP, MIKA, SSIA, dan JSMR yang berpotensi rebound di Kamis (30/11).
Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.036 Hari Ini (29/11), BBRI, BBNI, TLKM Paling Banyak Net Buy Asing
Head Of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, IHSG Kamis (30/11) akan melanjutkan penurunan. Menurutnya, pasar sedang menanti PMI Manufaktur China yang masih kontraksi.
"Pasar masih menantikan PMI Manufaktur China, mencermati komentar dari pada petinggi The Fed, PDB Amerika Serikat (AS) kuartal III-2023, dan inflasi PCE esok hari," ungkap Cheril kepada Kontan.co.id, Rabu (29/11).
Cheril menambahkan, saat ini masih banyak ketidakpastian di pasar yang akan menyebabkan IHSG Kamis masih melanjutkan pelemahan. IHSG Kamis (30/11) akan berpotensi konsolidasi melemah dengan rentang 7.000-7.080.
Sementara Cheril merekomendasikan saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan target harga Rp 380 per saham dan stop loss Rp 350 dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan target harga Rp 2.250 per saham dan stop loss Rp 2.140.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News