kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG kembali bertenaga menjajal rekor


Rabu, 16 Juli 2014 / 11:08 WIB
IHSG kembali bertenaga menjajal rekor
ILUSTRASI. Promo Alfamart Edisi Valentine Periode s/d 15 Februari 2023.


Reporter: Sanny Cicilia, Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif mencetak rekor. Dua jam perdagangan berjalan, indeks menguat 46 poin atau sekitar 0,8% ke kisaran 5.115, Rabu (16/7).

Sebanyak 211 saham emiten mendorong penguatan bursa pagi ini, mengungguli 55 saham yang turun. Sedangkan 55 saham lainnya tak bergerak.

Sepuluh sektor saham kompak mengangkat bursa, diungguli kenaikan sektor aneka industri. Sedangkan sektor agrikultur yang sejak awal pekan ini negatif, hari ini menguat sampai 0,4%.

Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, target resistance IHSG berada di level 5.095, untuk kemudian menuju titik atas berikutnya 5.145. Sedangkan rentang support di 5.024-4.980.

Target resistance tersebut merupakan level yang sebelumnya pernah diuji IHSG. Kembalinya indeks untuk menguji kembali level ini muncul setelah kenaikan IHSG kemarin berhasil lepas dari tren sideways menjadi minor uptrend.

"Direkomendasikan melirik saham infrastruktur-konstruksi, saham bank bigcap dan semen sebagai tema trading menjelang hasil KPU pada 22 Juli nanti," tandas Yuganur. Coba cermati saham BBRI, BMRI, SMCB, dan PTPP.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada bilang, indeks hari ini diperkirakan akan bergerak pada rentang support 4.989-5.011 dan resistance 5.035-5.050. Secara teknikal, potensi pembalikan arah karena belum kuatnya posisi IHSG masih ada. "Apalagi utang gap 4.989-5.008 belum tertutupi sempurna," imbuhnya.

Saat ini, penguatan IHSG hanya tinggal berharap pada sisi fundamental, salah satunya imbas sentimen positif bursa global. Pada dasarnya, bursa global tengah berada dalam kondisi yang cukup kondusif.

Sayangnya, dari dalam negeri, sentimen justru datang dari posisi rupiah yang terus saja cenderung menurun. Hal ini tentu saja bisa menjadi sentimen negatif ditambahlagi aksi wait and see pelaku pasar soal pemilu.

"Dan biasanya rupiah semakin ditinggalkan ketika menjelang rapat The Fed. Pada momen-momen itu lebih banyak yang memegang dolar AS karena ada ekspektasi perbaikan ekonomi di sana (AS)," jelas Reza.

Untuk hari ini, menu pilihan dia adalah, saham BMRI, PGAS, PTPP, UNTR, INCO, INTP, dan ELSA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×