Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,99% di level 5.070,82 pada Selasa (15/7). Investor asing mencatat net buy Rp 260,35 miliar.
Pergerakan IHSG searah dengan Bursa Asia. Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% ke level 147,20 pada pukul 16:17 waktu Hongkong.
Lanjar Nafi Taulat, analis Reliance Securities mengatakan, IHSG menguat di saat rupiah mengalami depresiasi terhadap dollar Amerika. "Sentimen positif datang dari mayoritas indeks saham Asia yang positif," kata Lanjar. Menurutnya, investor menunggu paparan gubernur The Federal Reserve, Janet Yellen di hadapan senat AS Selasa malam.
Sementara itu, pasar Asia bereaksi positif atas data kredit baru China yang melebihi ekspektasi. Industri perbankan China menyalurkan 1,08 triliun Yuan ($173,9 miliar) kredit baru di bulan Juni, melebihi ekspektasi pasar yang sebesar 915 miliar Yuan.
Melihat data yang cukup baik, maka gross domestic product (GDP) China diprediksi akan mengalami peningkatan 1,8% dari 1,4% diperiode sebelumnya. Sedangkan industrial productions bulan Juni 2014 diprediksi meningkat menjadi 9% dari 8,8% sebelumnya.
Fadli, analis Net Sekuritas mengatakan GDP China dan laporan keuangan emiten di kuartal II-2014 akan menjadi sentimen IHSG ke depan. Sedangkan Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas mengatakan kenaikan IHSG didukung oleh naiknya indeks Dow Jones. Hal ini setelah kinerja korporasi di Amerika mengalami peningkatan. "Namun investor masih fokus pada hasil pilpres, terlihat dari pola asing yang masih antisipasi," ujarnya.
Rabu (16/7), Purwoko memperkirakan IHSG akan naik dan bergerak pada kisaran 5.020 - 5.095. Lanjar menduga IHSG berpeluang menguat terbatas dengan range pergerakan 5.045-5.090. Fadli pun memproyeksi IHSG naik dan bergerak pasa kisaran 5.020-5.120.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News