Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehabisan tenaga pada akhir sesi pertama, Senin (25/6). Indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini turun 7,28 poin atau 0,13% ke level 5.814,53.
IHSG gagal bangkit, meski dibuka di zona hijau pada Senin pagi. Padahal, indeks sempat naik sebesar 0,57% ke level 5.855. Asal tahu saja, pekan lalu, indeks sudah terkoreksi cukup tajam yaitu mencapai 2,87%.
Data RTI menunjukkan, indeks kehabisan amunisi lantaran tekanan yang melanda empat sektor saham. Padahal, lima sektor lainnya masih naik, sedangkan satu sektor stagnan.
Keuangan turun paling tajam sebesar 0,70%. Diikuti sektor pertambangan yang terkoreksi 0,38%, perdagangan 0,24% dan industri dasar 0,08%. Di sisi lain, infrastruktur masih membukukan kenaikan sebesar 0,48%. Barang konsumsi, konstruksi manufaktur dan aneka industri mengekor dengan kenaikan masing-masing kurang dari 0,50%.
Hingga rehat sesi pagi, total 215 saham turun, berbanding 165 saham yang naik. Sementara, 99 saham lainnya masih stagnan.
Sebagian saham penghuni indeks LQ45 memerah. Saham LQ45 yang terseret ke posisi top losers alias saham berkinerja terburuk di sesi pertama, yaitu:
1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 4,17%
2. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 3,05%
3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 2,75%
Asing net sell
Sepanjang sesi pertama, volume transaksi di BEI mencapai 5,14 miliar saham. Nilai perdagangan sebesar Rp 3,68 triliun.
Pemodal asing masih melego kepemilikan saham dengan net sell atau penjualan bersih di semua pasar sebesar Rp 181,15 miliar.
Saham-saham yang paling banyak dilepas asing, antara lain BBRI, UNTR dan CTRA. Ketiganya berturut-turut mencatatkan nilai penjualan bersih tertinggi oleh asing alias highest net foreign sell value, yakni sebesar Rp 47,3 miliar, Rp 28,7 miliar dan Rp 25,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News