Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Punya prospek positif sering kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa waktu terakhir, membuat reksadana saham bakal jadi pilihan favorit investor dalam beberapa bulan ke depan. Pada perdagangan Kamis (26/11) IHSG berhasil ditutup menguat sebanyak 1,42% ke level 5.759. Kenaikan tersebut juga didukung dengan aliran dana asing yang masuk, mencapai Rp 593 miliar.
Head Business Development Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi meyakini reksadana saham bakal jadi pilihan favorit beberapa bulan ke depan. Sebab, instrumen investasi satu ini ikut kecipratan sentimen positif terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat (AS).
"Ditambah lagi kabar calon Menteri Keuangan AS adalah Janet Yellen, disusul sentimen terkait stimulus ekonomi AS, penguatan rupiah dan Omnibus Law," papar Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (26/11).
Sampai saat ini, Reza mengungkapkan hampir 50% dana kelolaan di HPAM datang dari reksadana saham atau sekitar Rp 2,5 triliun. Sedangkan untuk total dana kelolaan atau AUM Henan Putihrai Asset Management mencapai Rp 5,9 triliun.
Baca Juga: Saham masih undervalued sekitar 8%, reksadana saham menarik untuk dilirik
Dalam pengelolaannya, HPAM cenderung memilih saham-saham yang terkait dengan dengan komoditas, industri dasar, infrastruktur, perbankan dan barang konsumsi. Sektor-sektor tersebut diprediksi akan menarik ke depan, sejalan dengan pemulihan ekonomi. "Belum lagi, proyek infrastruktur pemerintah kerap digadang-gadang bakal menghabiskan mega budget di tahun depan," ujar Reza.
Di sisi lain, penurunan suku bunga juga bakal berpengaruh positif bagi prospek reksadana saham ke depan. Sebab, itu bakal meningkatkan growth dari kreditur, sehingga capex dan ekspansi bisnis akan meningkat. Apalagi, minat investor saat ini juga sudah mulai beralih ke aset-aset berisiko seperti reksadana saham, reksadana campuran dan reksadana pendapatan tetap.
Baca Juga: IHSG bullish, prospek reksadana saham bakal hijau hingga akhir tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News