kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.788   7,00   0,04%
  • IDX 7.468   -11,16   -0,15%
  • KOMPAS100 1.155   0,37   0,03%
  • LQ45 915   1,45   0,16%
  • ISSI 226   -0,61   -0,27%
  • IDX30 472   1,39   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,31   0,41%
  • IDX80 132   0,23   0,17%
  • IDXV30 141   1,34   0,96%
  • IDXQ30 158   0,46   0,29%

IHSG Hari Ini Rawan Koreksi, Intip Rekomendasi Saham untuk Kamis (12/1)


Kamis, 12 Januari 2023 / 06:30 WIB
IHSG Hari Ini Rawan Koreksi, Intip Rekomendasi Saham untuk Kamis (12/1)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguji support-nya pada Kamis (12/1). Pada akhir perdagangan Rabu (11/1), IHSG ditutup melemah 38,04 poin atau 0,57% ke level 6.584,45.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai pelemahan IHSG masih dipengaruhi oleh outflow asing yang masih terjadi dalam sepekan. Hal ini diperkirakan terjadi dengan adanya shifting aset dari yang berisiko tinggi ke yang lebih moderat.

Untuk hari ini, Herditya memprediksi IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji area 6530. Adapun support berada pada level 6.509 dan resistance di 6.598.

"IHSG nampaknya masih didominasi oleh outflow dan kebijakan hawkish The Fed," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/1).

Baca Juga: IHSG Melorot ke 6.584 Hari Ini (11/1), Saham Perbankan Terkena Net Sell Asing

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang juga memperkirakan IHSG akan menguji critical support di level 6.500 pada Kamis (12/1). Hal ini sejalan dengan pelebaran negative slope MACD seiring Stochastic RSI yang kembali bergerak turun.

Oleh sebab itu, ia memprediksi support IHSG di 6.500 dan resistance pada level 6.800 pada hari ini.

Adapun sentimen penggerak IHSG, dari eksternal pelaku pasar mencermati data inflasi AS dan China pada bulan Desember 2022 yang akan dirilis Kamis (12/1). Menurutnya, hal ini menjadi sentimen utama untuk pasar modal.

"Akan mempengaruhi tindakan investor dalam berinvestasi apabila disusul oleh agresivitas kenaikan suku bunga acuan yang akan melemahkan rupiah," jelasnya.

Dari dalam negeri, Presiden Jokowi menambah daftar sektor usaha yang wajib menempatkan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di dalam negeri yang salah satunya manufaktur.

Baca Juga: IHSG Turun 0,57% ke 6.584 Hari Rabu (11/1), MIKA, ICBP, TPIA Top Gainers LQ45

Hal ini berpotensi meningkatkan ekspor dan surplus neraca perdagangan sejalan dengan peningkatan devisa, serta diharapkan berdampak positif untuk pendapatan negara.

Menurut Alrich, beberapa saham yang dapat diperhatikan adalah MAPI, BRIS, TPIA, ABMM, ADRO, ANTM dan PTBA. Sementara Herditya merekomendasikan BRMS, EXCL, dan MLIA.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×