Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Hari ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan terpengaruh oleh sentimen dalam negeri. Sebab, para pelaku pasar tengah menanti data inflasi per September yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Oktober.
David Sutyanto, analis First Asia Capital menjelaskan, tak ada sentimen positif yang datang dari neraca perdagangan Indonesia. Namun, jika berbicara inflasi maka per September, diperkirakan akan terjadi deflasi 0,1%. Sementara, di bulan sebelumnya, terjadi inflasi 1,12%.
"Awal pekan, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. Kisarannya ada di support 4.370-4.400 dan resisten 4.450-4.470," jelas David, (30/9). Untuk itu, David merekomendasikan buy on weight (BoW) untuk saham PGAS, PTPP, CTRA, RALS, ASII, TINS, BMRI, MDLN, SRIL, dan SSIA.
Mengenai kondisi IHSG secara teknikal, Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities menjelaskan, pergerakan IHSG sebelumnya berpola menyerupai spinning di atas middle bollinger bands (MBB). MCD bergerak menurun dengan histogram RSI yang pendek. RSI, William %R dan Stochastic masih down reversal.
"Laju IHSG sempat melewati target resisten kami, 4.415-4.438, namun kembali masuk ke dalam kisaran itu yang memberikan sinyal adanya dorongan beli. Jadi, IHSG akan bergerak variatif dengan kisaran support 4.400-4.416 dan resistance 4.438-4.460," papar Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News