Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan selama sepekan ini. Kemarin, IHSG memang menguat 0,4% ke 4.423,72. Tapi, dalam seminggu ini IHSG anjlok 3,49%. Sementara, pergerakan indeks MSCI Asia Pacific melemah tipis 0,03% ke 140,63, selama sepekan ini.
Para analis menilai, tidak ada sentimen domestik yang mempengaruhi pergerakan IHSG selama sepekan ini. Analis Minna Padi Investama, Andre Setiawan mengatakan, ketidakjelasan kebijakan The Fed merupakan pemicu kebimbangan pelaku pasar, belakangan ini.
Hal ini memberikan kekhawatiran karena timing pengurangan stimulus berikutnya menjadi susah ditentukan. "Fund manager bingung untuk mengatur porsi portofolio mereka," lanjut Andre.
Ini nampak dari pergerakan IHSG yang banyak ditopang dari saham second liner. "Jadi ini menunjukkan investor lokal dan ritel yang banyak bermain. Jika fund manager maka hanya sebagai ajang spekulasi singkat," ujar dia.
Analis First Asia Capital, David Nathanael menambahkan, kekhawatiran debt ceiling Amerika juga membuat cemas investor. Kalau persoalan itu tak terselesaikan, Amerika Serikat bisa gagal bayar alias default..
Pekan depan, Andre memperkirakan, IHSG masih akan bergerak netral atau konsolidasi di kisaran 4.200-4.550. Sedangkan, David memproyeksikan, IHSG akan bergerak mixed dengan kisaran 4.400-4.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News