kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IHSG hari ini diprediksi susah menguat


Senin, 20 Februari 2017 / 07:05 WIB
IHSG hari ini diprediksi susah menguat


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan kemarin masih tercatat menguat 0,39%. Untuk jangka pendek IHSG masih banyak yang memprediksi adanya penurunan.

Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan pada pekan ini pergerakan IHSG akan dipengaruhi dari banyaknya faktor global. Seperti, statement dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, rilis data indeks manufaktur di beberapa Negara, harga komoditas. ”Sementara dari dalam negeri pergerakan Rupiah, tapi pergerakan Rupiah juga menunggu sentiment dari global,” kata Reza, Minggu (19/2).

Sehingga pada pekan ini IHSG masih bergerak cenderung terbatas dengan rentang support 5.315-5.335 dan resistance 5.387-5.425. Melihat Spinning top candle telah terbentuk yang memberikan sinyal IHSG berpotensi menurun.

Pergerakan IHSG akan berada pada dekat middle Bollinger band area. MACD berada pada pergerakan yang flat sehingga menunda terbentuknya golden cross. Dimana RSI, stochastic terbatas untuk menguat.

Analis NH Korindo Bima Setiaji mengatakan secara candle dan distribusi IHSG sudah menunjukan tren bearish dalam jangka waktu pendek. Sehingga dia memprediksi range perdagangan besok pada level support 5.330 dan resistance 5.410. ”Hanya jangka pendek, bukan berarti tidak ada potensi penguatan,” kata Bima.

Dia mengatakan salah satu katalis positifnya adalah data Ekonomi Indonesia yang cukup baik. Seperti surplusnya neraca perdagangan Indonesia pada bulan Januari sebesar US$ 1,40 miliar, yang Disebabkan naiknya ekspor. Naiknya ekspor disebabkan tingginya harga komoditas, sehingga tingkat PDB pada kuartal I tahun ini diprediksi meningkat. Sehingga secara mikro ekonomi masih dipandang baik oleh pelaku pasar.

Selain itu pasar juga sudah mengestimasi dua buruknya kinerja dua emiten besar seperti BMRI dan UNVR yang cukup membebani gerak IHSG. Sehingga seharusnya tidak ada lagi, sentiment negatif yang mempengaruhi untuk jangka waktu menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×