Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Senin (2/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 37,92 poin atau turun 0,60% ke level 6.290,55. Sektor industri barang konsumsi, aneka industri, properti, keuangan, dan infrastruktur bergerak negatif menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Sementara, investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 98,96 miliar.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai ada faktor dari pasar global dan dalam negeri yang membuat pasar lesu. Di sisi global, pemerintah Argentina memberlakukan kontrol mata uang dalam rangka mengupayakan stabilisasi pasar keuangan mereka. Keputusan tersebut sudah dimulai dari langkah pemerintah Argentina yang membatasi pembelian mata uang asing setelah penurunan peso yang sangat tajam.
Baca Juga: IHSG turun, simak rekomendasi saham dari Binaartha Sekuritas untuk hari ini (3/9)
Semua perusahaan di sana kini harus meminta izin bank sentral Argentina untuk menjual peso, membeli mata uang asing, ataupun melakukan transfer ke luar negeri. Argentina juga berusaha untuk menunda pembayaran utangnya senilai US$ 100 miliar. Penundaan utang itu membuat S&P menurunkan peringkat utang Argentina menjadi default.
Di Inggris, juga ada kabar. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Senin kemarin, peluang untuk mencapai kesepakatan Inggris meninggalkan Uni Eropa telah meningkat. Johnson tetap meminta Inggris keluar dari Uni Eropa pada tanggal 31 Oktober mendatang.
Sementara itu, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memberikan kabar kepada dunia. Pejabat China tengah mempertimbangkan untuk menyetujui pertemuan dengan AS yang direncanakan pada bulan ini. Tanggal kunjungan China ke AS juga belum ditentukan, meskipun Trump mengatakan pertemuan tersebut akan berlangsung pada Kamis pekan ini.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham dari Profindo Sekuritas untuk hari ini (3/9)
Nico menilai keadaan di pasar global tersebut membuat pelaku pasar dan investor berhati-hati sehingga menyebabkan IHSG kemarin melemah. Sementara, dari dalam negeri rilis data PMI Indonesia yang berada di bawah ekspektasi juga memberikan sentimen negatif pada perdagangan kemarin. Perlambatan terjadi pada industri manufaktur di mana biaya input mengalami kenaikan lebih cepat, sedangkan biaya output tidak memberikan stimulus pada kebijakan moneter.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, secara teknikal Pilarmas Investindo memproyeksi IHSG memiliki peluang bergerak cenderung melemah hari ini. IHSG dapat diperdagangkan pada level 6.266-6.308.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
