Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pola pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini, 26 Agustus 2020 masih mengkonfirmasi sinyal penguatan. IHSG pada Selasa (25/8), ditutup menguat 1,17% di level 5.339,89
Lanjar Nafi Kepala Riset Reliance Sekuritas mengatakan, IHSG hari ini masih bergerak kuat di atas Moving Average 5 hari dan potensi besar menuju resistance Moving Average 200 hari sebagai konfirmasi penguatan selanjutnya. Meskipun indikator stochastic dan momentum indikator RSI yang telah cenderung tinggi di area overbought.
Baca Juga: IHSG melesat 1,17%, ini saham-saham yang diborong asing, Selasa (25/8)
Sehingga Lanjar memperkirakan, pergerakan IHSG potensi menguat dengan percobaan uji resistance MA200 pada support-resistance di area 5.286-5.390. "Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ACES, HOKI, ICBP, INDY, INTP, LSIP, SMGR, TOWR, UNTR," saran dia.
IHSG kemarin menguat 1,17% terdorong saham-saham pada sektor keuangan yang naik 2,01%. Saham BBRI naik 4,4% dan BMRI naik 4,17% menjadi pendorong penguatan IHSG hingga akhir sesi perdagangan.
Saham sektor perbankan telah melakukan restrukturisasi kredit dengan total outstanding mencapai Rp 837 triliun guna meminimalisir risiko kredit macet atau NPL. Investor asing tercatat melakukan aksi jual sebesar Rp 386,56 miliar.
Lanjar menambahkan, indeks berjangka ekuitas AS naik setelah AS dan China mengisyaratkan kemajuan pada kesepakatan perdagangan fase satu. Kedua negara menegaskan kembali komitmen kesepakatan. Meski begitu masih ada ada ketidakpastian mengenai masalah seperti keamanan teknologi.
Baca Juga: Minim Sentimen, IHSG Hari Ini (24/8) Berpeluang Melemah
Harga minyak brent juga kembali naik 0,4% menjadi US$ 45,31 per barel. "Minyak stabil karena para pedagang mengamati Badai Tropis Laura, yang akan menjadi badai sebelum melakukan pengiriman minyak akhir pekan ini," ujar Lanjar.
Investor juga menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Kamis tentang tinjauan kerangka kebijakan moneter yang telah lama ditunggu Fed yang telah berfokus pada strategi inflasi baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
