kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

IHSG gagal menguat pada perdagangan Rabu (22/1), ini penyebabnya


Rabu, 22 Januari 2020 / 18:42 WIB
IHSG gagal menguat pada perdagangan Rabu (22/1), ini penyebabnya
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati papan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (13/1).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,08% ke level 6.233,453, Rabu (22/1). Padahal, di awal perdagangan IHSG sempat bergerak di zona hijau dan menyentuh level tertingginya di angka 6.265,514. Namun pada akhirnya IHSG harus terkapar di zona merah. 

Pelemahan hari ini pun melengkapi pergerakan IHSG yang telah melemah tiga hari berturut-turut yakni sejak 20 Januari 2020.

Baca Juga: Rekomendasi teknikal saham ADRO, JSMR dan ASII untuk perdagangan Kamis (23/1)

Meski demikian, investor asing masih memburu saham-saham domestik hingga mencatatkan net buy asing sebesar Rp 290,12 miliar di semua pasar (all market).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan pelemahan IHSG hari ini. Salah satunya adalah imbas dari revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh Dana Moneter Internasional/International Money Fund (IMF).

Dalam outlook yang dirilis di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Economic Forum (WEF) di Kota Davos, Swiss pada Senin (20/1), IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global hanya berkisar di angka 3,3% untuk tahun ini atau turun dari proyeksi 3,4% pada Oktober 2019.

Baca Juga: IHSG terkoreksi 0,08% ke 6.233 pada akhir perdagangan hari ini



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×