kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.852   -32,00   -0,19%
  • IDX 6.444   1,82   0,03%
  • KOMPAS100 923   -0,03   0,00%
  • LQ45 720   -3,38   -0,47%
  • ISSI 203   1,14   0,56%
  • IDX30 376   -1,72   -0,46%
  • IDXHIDIV20 456   -2,51   -0,55%
  • IDX80 105   -0,25   -0,23%
  • IDXV30 111   -0,37   -0,33%
  • IDXQ30 123   -0,52   -0,42%

IHSG Ditutup Menguat Selasa (15/4), Analis Ingatkan Sentimen yang Membayanginya


Selasa, 15 April 2025 / 17:23 WIB
IHSG Ditutup Menguat Selasa (15/4), Analis Ingatkan Sentimen yang Membayanginya
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan di zona hijau pada Selasa (15/4). Indeks tutup naik 1,15% atau 73 poin ke level 6.441,68 dibanding hari sebelumnya. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan di zona hijau pada Selasa (15/4). Indeks tutup naik 1,15% atau 73 poin ke level 6.441,68 dibanding hari sebelumnya.

Dalam 5 hari terakhir, IHSG telah menguat hingga 7,73%. Penguatan ini memunculkan harapan akan terjadinya rebound di pasar saham domestik.

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila menilai penguatan IHSG kali ini lebih disebabkan oleh faktor teknikal. 

"IHSG sekarang naik bisa karena technical rebound setelah ada tekanan jual sebelumnya," terangnya pada Kontan, Selasa (15/4).

Baca Juga: Ini Top Losers LQ45 saat IHSG Naik 1,15% pada Selasa (15/4), Ada BBNI, AMRT, dan ACES

Meski demikian, Indy menegaskan bahwa penguatan ini masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut dari sejumlah faktor eksternal. Dua hal utama yang saat ini dicermati investor adalah kepastian penetapan tarif impor global serta arah kebijakan suku bunga acuan ke depan.

"Rebound ini belum bisa dianggap sebagai perubahan tren yang pasti. Pasar masih menunggu kepastian soal tarif impor dan juga outlook suku bunga, terutama dari bank sentral AS dan domestik," jelasnya. 

Di tengah kondisi yang masih dinamis, Indy menyarankan investor untuk mulai melakukan akumulasi secara bertahap terhadap saham-saham berfundamental kuat. Menurutnya, sektor energi, barang konsumsi, dan keuangan layak diperhatikan karena memiliki daya tahan yang lebih baik di tengah volatilitas pasar.

Selanjutnya: Menko Airlangga Ungkap Hasil Pertemuan Prabowo dengan Wakil PM Rusia

Menarik Dibaca: Tangerang Hujan Pukul 1 Siang, Ini Prakiraan Cuaca Besok (16/4) di Banten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×