Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,16% ke 5.763,63 pada akhir perdagangan Senin (24/5).
Analis Phillip Sekuritas Indonesia, Anugerah Zamzami Nasr menuturkan di tengah mayoritas indeks saham di Asia yang di tutup variatif dengan kecenderungan naik tipis seiring investor mengambil sikap hati-hati di tengah lonjakan jumlah kasus penularan virus Covid-19 di sejumlah negara Asia. Selain itu, potensi terjadinya tekanan inflasi di Amerika Serikat (AS).
Kemudian, kenaikan harga saham di sektor perbankan dan teknologi berhasil dibayangi oleh penurunan harga saham di sektor material, termasuk pertambangan setelah Pemerintah China berjanji memberi hukuman berat bagi spekulator dan penimbun bahan baku mentah serta penyebar berita bohong mengenai pasar komoditas.
Baca Juga: IHSG masih rawan koreksi, simak rekomendasi analis untuk perdagangan Selasa (25/5)
Lalu, kasus Covid masih menjadi momok. "Minggu lalu, lonjakan kasus penularan Covid-19 telah memaksa Malaysia kembali melakukan lockdown hingga tanggal 7 Juni dan hari ini mendorong Thailand untuk memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021," jelasnya kepada kontan.co.id, Senin (24/5).
Zamzami memprediksi, pada Selasa (25/5), IHSG melemah terbatas dengan support/resistance pada level 5.730 - 5.822.
Menurutnya, investor menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia besok dan rilis data inflasi AS Personal Consumption Expenditure (PCE) bulan April yang akan dirilis pada hari Jumat.
Untuk Selasa (25/5), Phillip Sekuritas Indonesia menilai saham-saham yang menarik dicermati yakni BBRI, ITMG dan UNVR.
Selanjutnya: IHSG melemah 0,16% ke 5.763 pada perdagangan Senin (24/5), asing catat net buy
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News