Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melanjutkan penguatannya. Posisi IHSG terakhir berada pada level 5.165,17.
Menurut Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko, secara teknikal level tersebut memberikan sinyal hijau bagi IHSG untuk lepas dari fase konsolidasi. Level IHSG yang berhasil meninggalkan support 5.145 membuka potensi indeks kembali menuju all time high 5.250 terbuka lebar.
Dia memprediksi, IHSG hari ini, (20/8), akan bergerak pada rentang support 5.145-5.095 dan resistance 5.250-5.350. "Direkomendasikan akumulasi saham konstruksi dan perbankan seperti ADHI, PTPP, BMRI, dan BJTM," imbuhnya.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memprediksi, IHSG akan bergerak pada rentang support 5.148-5.165 dan resistance 5.173-5.188. Kondisi bursa global yang masih cenderung kondusif diharapkan dapat menjadi salah satu penggerak IHSG.
Namun, secara teknikal, jika mencermati pergerakan IHSG sebelumnya, indeks sempat berada di bawah target resistance (5.162-5.172) dan dapat melampauinya meski berakhir kembali ke dalam target tersebut. Jadi, tampaknya pelaku pasar tampaknya masih wait & see serta tidak terlalu agresif masuk pasar.
"Oleh sebab itu, laju IHSG pun diperkirakan masih akan melanjutkan pergerakan variatif dengan kecenderungan menguat terbatas," pungkas Reza. Pertimbangan saham untuk hari ini antara lain, BEST, UNTR, AISA, ACES, MPPA, BBNI, dan SMCB.
Chandra Widjanarka, Analis Teknikal Bahana Securities memperkirakan, level perdagangan IHSG hari ini ada di range 5.136-5.177.
Menurut Chandra, Jika dilihat dari data mingguan, indeks telah mencapai level upper bollinger band. Sedangkan support mingguan di kisaran standar deviasi +1 dari MA20 weekly di kisaran 5.030. "Pada hari ini, saham yang dapat diperhatikan adalah LSIP (PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk)," ujar dia dalam catatan risetnya.
Alasan Chandra, saham perusahaan perkebunan milik Grup Salim ini akhirnya rebound dengan potensi penguatan menuju kisaran harga Rp 2.150 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News