Reporter: Muhammad Musa | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebelum libur panjang pada Rabu (22/5). IHSG diproyeksikan rawan mengalami koreksi terbatas dengan level support di 7.136 dan resistance di 7.269 pada perdagangan Senin (27/5).
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa pelaku pasar akan mencermati pernyataan dari pejabat The Fed. Selain itu, pasar juga menantikan kinerja Manufacturing Purchasing Managers' Index (PMI) yang sedang mengalami kontraksi.
"Berkenaan dengan dinamika The Fed, kita tunggu apakah akan ada bias hawkish atau dovish," kata Nafan kepada Kontan, Minggu (26/5).
Selain itu, dinamika politik dan keamanan di Timur Tengah juga menjadi perhatian pasar terkait dampaknya terhadap kenaikan harga komoditas.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Rawan Koreksi, Cermati Saham Rekomendasi Analis pada Senin (27/5)
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menjelaskan bahwa melalui risalah terbaru, The Fed kembali menegaskan target inflasi sebesar 2% year on year (yoy). CME FedWatch Tools merespons dengan mencatatkan kenaikan signifikan pada peluang dipertahankannya suku bunga acuan di level 5,25% - 5,5% pada September 2024 sebesar 49,3%.
"Sementara peluang pemangkasan 25 bps tersisa 45,7% untuk periode yang sama," kata Alrich kepada Kontan, Minggu (26/5).
Namun, menurut Alrich, Nasdaq berhasil menguat yang didorong oleh kinerja saham Nvidia dalam sepekan terakhir. Sebaliknya, DJIA mencatatkan pelemahan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir.
Melihat sentimen di atas, dalam prediksinya, nilai tukar Rupiah kemungkinan besar akan melemah signifikan di awal perdagangan pekan ini. Kondisi ini diperkirakan bersamaan dengan proyeksi capital outflow pada periode yang sama.
Baca Juga: Waspada IHSG Masih Rawan Koreksi, Begini Proyeksi dan Rekomendasi Saham Senin (26/2)
"Dengan demikian, IHSG rawan mengalami pullback di awal pekan. Support terdekat saat ini berada di kisaran 7.150," simpulnya.
Lebih lanjut, Alrich memaparkan bahwa pekan ini akan diwarnai dengan data-data ekonomi eksternal, termasuk pertumbuhan ekonomi (estimasi kedua) Amerika Serikat (AS) pada kuartal I-2024 yang diperkirakan melambat ke 1,5% quartal on quartal (qoq) dari 3,4% qoq di kuartal IV-2023.