Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (4/2), setelah terjun bebas kemarin.
Asal tahu saja, IHSG tercatat terjun 1,11% ke level 7.030,05 pada penutupan perdagangan Senin (3/2).
Analis Panin Sekuritas Mayang Anggita mengatakan, IHSG kemarin masih bergerak di atas support level 6.932 – 7.000 dengan stochastic golden cross di sekitar area oversold.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat Pada Selasa (4/2), Cek Rekomendasi Saham Berikut
Oleh karena itu, IHSG berpotensi menguat menuju MA5 dan MA20 di range 7.100 – 7.127 pada perdagangan hari ini.
“Namun, jika IHSG memilih untuk melanjutkan pelemahan, maka support selanjutnya di sekitar 6.827 – 6.840,” ujarnya kepada Kontan, Senin (4/2).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang melihat, secara teknikal, IHSG kemarin membentuk long lower shadow serta mampu kembali di atas level psikologis 7.000.
Jika IHSG mampu bertahan di atas level psikologis 7.000, maka IHSG berpotensi menguat hari ini. Pergerakannya akan ada level support 7.000 dan resistance 7.075, dengan pivot di level 7.050.
Sentimen untuk perdagangan hari ini berasal dari global dan domestik.
Dari Amerika Serikat, pasar mengantisipasi rilis data JOLTs Job Openings bulan Desember 2024 sebagai acuan untuk mengetahui jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia di AS.
Baca Juga: Setelah Ambruk Kemarin, IHSG Ada Peluang Bangkit Hari Ini
Pasar memperkirakan lowongan pekerjaan di Amerika turun menjadi 7,88 juta, dari sebelumnya 8,098 juta di November 2024.
“Kondisi tersebut menandakan bahwa permintaan tenaga kerja sedang melemah yang dapat berpotensi menjadi awal indikator perlambatan ekonomi Amerika,” tuturnya.
Dari Kawasan Eropa, pasar menantikan pidato dari Anggota European Central Bank (ECB), Sharon Donnery, sebagai acuan untuk mengetahui arah kebijakan moneter ECB ke depannya.
Sebagai catatan, pada pertemuan pekan lalu, ECB memutuskan untuk melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 2,9%.
Sementara dari domestik, pasar akan mencerna realisasi data Inflasi bulan Januari 2025 yang tercatat melandai ke level 0,76% year on year (YoY), dari 1,57% YoY.
“Realisasi tersebut berada di bawah ekspektasi konsensus di level 1,88% YoY,” ungkapnya.
Alrich menyarankan investor untuk melirik saham BBRI, BBNI, TLKM, TPIA, dan CTRA.
Selanjutnya: Raih Pendanaan US$ 4,5 Juta, Cove Ekspansi ke Jepang dan Korea
Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 4 Februari 2025: Antam Stagnan dan UBS Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News