Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil tampil dengan sumringah. Untuk hari ini, Rabu (2/4), analis yang dihubungi KONTAN yakin indeks akan melanjutkan penguatannya.
Christandi Rheza Mihardja, analis Sinarmas Sekuritas bilang, rilis data makro Indonesia masih menjadi sentimen utama penggerak indeks. Pertama, data neraca perdagangan mencatat surplus sebesar US$785 juta, naik dua kali lipat dari estimasi sebelumnya di level US$300 juta.
Selain itu, kondisi inflasi tahunan di Februari terkontrol di posisi 7,32% year on year (YoY). Kondisi inflasi ini lebih rendah dari proyeksi inflasi sebelumnya yang diproyeksikan di posisi 7,35%.
Sentimen positif kian disempurnakan dengan adanya sentimen positif dari bursa Eropa, setelah ada data-data ekonomi terakhir menunjukkan, perekonomian Eropa mengalami pemulihan.
"Jadi, indeks diperkirakan bergerak menguat di level 4874-4.963," tandas Rheza. Saham-saham yang dapat diperhatikan adalah, BBNI, SMGR, PGAS, dan SMRA.
Satu hal yang perlu diingat, terakhir kalinya indeks mengkonfirmasi resistance di atas 4.900 terjadi saat adanya Jokowi effect. Namun, uji resistance yang terjadi saat ini jauh lebih logis karena memang didasari fundamental ekonomi Indonesia.
"Beberapa sentimen positif domestik seperti Maret deflasi, menguatnya rupiah di bawah Rp 11.300 dan regional (Dow) memicu rally gap up di IHSG untuk menjalankan misi menguji resistance atas di 4.900," jelas Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital.
Menurutnya, support IHSG saat ini ada di 4.720-4.770, sementara resistance ada di kisaran 4.900-5.050. Rekomendasi buy atas saham BBRI, ASII, BBNI, dan AISA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News