Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Rabu (12/11/2025) di zona hijau dengan kenaikan 0,26% ke level 8.388,57. Penguatan ini terjadi setelah dua hari sebelumnya IHSG terkoreksi akibat aksi ambil untung.
Kenaikan IHSG terjadi di tengah pelemahan nilai tukar rupiah ke Rp 16.717 per dolar AS. Namun, sentimen positif dari perbaikan data ekonomi domestik dan stimulus pemerintah berhasil menopang laju pasar saham.
Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengatakan tren suku bunga yang mulai menurun serta potensi stimulus tambahan dari pemerintah menjadi katalis positif bagi pasar.
Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Tumbuh pada Kuartal III 2025, Cermati Rekomendasi Analis
“Bank Indonesia masih membuka peluang penurunan suku bunga acuan hingga 50 basis poin sampai Maret 2026. Hal ini bisa menjaga likuiditas dan mendorong aktivitas investasi,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (12/11/2025).
Selain faktor makroekonomi, maraknya aksi korporasi seperti buyback saham, pembagian dividen interim, rights issue, private placement, hingga akuisisi emiten turut memperkuat sentimen pasar.
Dari sisi global, pelaku pasar menanti rilis data pertumbuhan ekonomi Inggris kuartal III-2025 dan data produksi industri zona euro September 2025.
Kedua data tersebut diperkirakan menunjukkan perbaikan moderat yang dapat mempertahankan optimisme terhadap pemulihan ekonomi Eropa.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Lanjutkan Koreksi, Cermati Saham Pilihan BNI Sekuritas, Rabu (5/11)
Secara teknikal, Alrich menilai IHSG masih berada di tren bullish jangka pendek hingga panjang. Indeks masih bergerak di atas MA5, MA20, dan MA50, serta didukung indikator MACD yang positif.
Namun, indikator Stochastic RSI menunjukkan area overbought dan IHSG mendekati upper Bollinger Band, sehingga potensi koreksi jangka pendek masih terbuka.
“IHSG berpotensi bergerak konsolidatif di kisaran 8.350–8.450. Jika menembus level 8.450 dengan volume yang cukup, peluang menuju level psikologis 8.500 terbuka,” kata Alrich.
Untuk perdagangan Kamis (13/11/2025), Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham ELSA, INKP, TKIM, AKRA, dan MYOR.
Baca Juga: Kinerja Emiten Otomotif dan Komponen Belum Ngebut, Cermati Rekomendasi Analis
Sementara itu, analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai IHSG masih berpotensi terkoreksi terbatas dengan level support di 8.372 dan resistance di 8.415.
“Investor juga akan mencermati pidato The Fed yang dapat memberi arah baru bagi pasar,” ujarnya.
Herditya merekomendasikan saham ISAT di level Rp 2.300– Rp 2.370 per saham, JSMR Rp 3.660– Rp 3.760 per saham, dan WIRG Rp 134–Rp 155 per saham untuk perdagangan jangka pendek.
Selanjutnya: Redistribusi Kuota Haji Picu Krisis, YLKI: Ribuan Calon Jemaah Bisa Kehilangan Haknya
Menarik Dibaca: Xiaomi Hadirkan Promo Spesial 11.11, Tawarkan Produk Rumah Pintar dan AIoT Unggulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













