Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan 0,26% pada perdagangan Selasa (21/9). IHSG melorot ke level 6.060,757.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), penurunan paling dalam dirasakan oleh sektor keuangan hingga 1,01%. Setelahnya sektor industri dan kesehatan yang tertekan masing-masing 0,84% dan 0,73%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, sepanjang hari IHSG melemah cukup signifikan seiring dengan pelemahan bursa saham secara global akibat kekhawatiran gagal bayar perusahaan asal China, Evergrande.
Baca Juga: Bank Indonesia tahan suku bunga, IHSG diproyeksi menguat pada Rabu (22/9)
Untuk perdagangan besok Rabu (22/9), IHSG diprediksi akan berbalik menguat. IHSG akan bergerak dengan level support 6.014 hingga 5.969 dan resistance di 6.086 hingga 6.113.
"Secara teknikal pergerakan telah mencapai area oversold sehingga ada potensi rebound jangka pendek. Namun penguatan diperkirakan hanya bersifat sementara," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (21/9).
Adapun pergerakan pasar saham masih dibayangi kekhawatiran akibat rencana tapering The Fed serta kekhawatiran akan kasus Evergrande.
Di tengah IHSG yang diprediksi menguat, analis mencermati saham-saham ini:
1. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
Candlestick membentuk higher high dan higher low didukung kenaikan volume berpotensi melanjutkan penguatan. Analis menyarankan masuk di harga Rp 580-Rp 600 per saham. Stop loss di Rp 570 per saham. Adapun target harganya di Rp 620- Rp 640 per saham.
Baca Juga: Evergrande terlilit utang, bagaimana dampaknya ke bursa saham
2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Rebound di sekitar level support. Berpotensi kembali menguat. Investor bisa masuk saham ini di harga Rp 1.080-Rp 1.100 per saham. Stop loss di Rp 1.070 per saham. Target harganya di Rp 1.150-Rp 1.170 per saham.
3. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Mengalami koreksi, uji support terdekat. Analis menyarankan masuk saham ini di Rp 1.410 - Rp 1.440 per saham. Stop loss di Rp 1.400 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.500-Rp1.530 per saham.