Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada perdagangan hari ini (3/8). Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher mengatakan, peluang IHSG untuk melesat tetap ada, namun di awal pekan ini laju IHSG cenderung terbatas.
Investor masih akan mencermati beberapa data perekonomian, khususnya dari dalam negeri, terutama inflasi dan mencermati data harian kasus Covid-19 yang masih cukup mengkhawatirkan. Dennies pun menebak, level suport IHSG berada di 5.072 dan resisten ada di 5.188 untuk perdagangan hari ini.
Baca Juga: Tujuh sentimen ini akan menyetir langkah IHSG pada Agustus 2020
Nah, secara teknikal, candlestick membentuk long white body mengindikasikan potensi penguatan, namun penguatan diperkirakan akan terbatas lantaran stochastic sudah berada di area overbought.
Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi Artha Sekuritas pada perdagangan Senin (3/8) adalah:
- PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dengan target harga di kisaran Rp 390 – Rp 400
- PT Surya Citra media Tbk (SCMA) dengan target harga di Rp 1.350 – Rp 1.400
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 3.170 – Rp 3.230
Sementara itu, analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menyatakan, ada sejumlah sentimen yang akan mewarnai pergerakan IHSG sepanjang pekan ini. "Seperti rilis data GDP serta rilis laporan keuangan kuartal 2 sejumlah emiten yang melantai di bursa akan turut mempengaruhi pergerakan IHSG," kata dia pada Kontan, Minggu (2/8).
Hendriko memprediksi IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dalam rentang 5.075 - 5.245 pada Senin (3/8).
Baca Juga: IHSG diprediksi naik pada Senin (3/8)
Seperti diketahui, IHSG ditutup menguat 0,75% ke level 5,149.63 pada perdagangan Kamis (30/7). Penguatan IHSG salah satunya didorong oleh sektor keuangan yang naik sebesar 1.37%.
IHSG melaju di zona hijau juga disokong oleh keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga. "Hal ini menjadi sentimen positif karena menunjukkan perekonomian tidak akan menjadi lebih buruk," pungkas Dennies
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News