Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan pelemahan di bulan Agustus 2019 ini. Hal ini melanjutkan pelemahan IHSG di awal 1 Agustus yang tercatat koreksi 0,14% ke level 6381,542 poin.
Koreksi berlanjut ke perdagangan selanjutnya dimana IHSG ditutup melemah 0,65% menjadi 6349,180 di perdagangan Jumat (2/8).
Baca Juga: Di hotel terpencil Bretton Woods ini, dolar AS dinobatkan jadi matauang dunia
Sejumlah analis menilai faktor sentimen global dan domestik akan menyebabkan kinerja IHSG selama Agustus 2019 menjadi kurang prima. Beberapa faktor domestik antara lain kinerja keuangan sebagian emiten yang kurang memuaskan serta kelanjutan rencana penurunan suku bunga Bank Indonesia.
Sementara dari sisi global belum ada jaminan dari The Fed soal kelanjutan penurunan suku bunga di AS, ketidakpastian Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit), dan memanasnya kembali perang dagang AS dengan China.
Meski demikian, masih ada beberapa saham yang layak dikoleksi investor di bulan Agustus ini.
Baca Juga: Review IHSG Sepekan: Disetir AS dan The Fed
Kepala Riset Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menyebut beberapa saham konstruksi seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Wijya Karya Tbk (WIKA) masih layak untuk diakumulasi.
“Potensi masih berlanjutnya pembangunan infrastruktur yang akan menaikkan kontrak WIKA dan ADHI di semester II 2019” ujar Robertus.
Selain itu, ia juga menyarankan untuk mengoleksi saham-saham emiten rokok seperti PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Kedua saham ini, menunjukkan laba yang cukup baik di semester I 2019.
“Diperkirakan berlanjut di semester 2,” lanjutnya.
Baca Juga: Proyeksi LPEM UI, PDB kuartal II-2019 hanay melaju di gigi satu
Robertus menyarankan investor agar melakukan strategi buy on weakness. “Mengingat masih ada peluang penurunan lebih lanjut,” ujarnya.
Senada dengan Robertus, Kepala Riset Narada Asset Manajemen Kiswoyo Adi Joe juga menyarankan strategi buy on weakness. Ia pun merekomendasikan untuk membeli saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
“UNVR belum naik tinggi,” terang Kiswoyo.
Baca Juga: Delapan saham turun, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (1/8)
Selain UNVR, ia pun merekomendasikan PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) dan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC).
Sementara itu, Kiswoyo memprediksi IHSG akan bertengger di level 6250-6500 hingga akhir Agustus 2019.
“Jika IHSG turun sampai 6250, boleh lah (investor) melakukan pembelian karena prediksi range nya 6250-6500,” tutup Kiswoyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News