Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Jumat (27/11). IHSG tercatat menguat 0,41% ke level 5.783,34.
Mengutip catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas sektor di bursa memang menghijau. Penguatan paling signifikan dicatatkan oleh sektor properti, real estate, dan konstruksi gedung hingga 2,68%. Setelahnya, disusul sektor pertambangan yang terkerek 2,47%,
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Chrisoper Jordan menjelaskan, IHSG ditutup menguat seiring dengan optimisme akan pemulihan ekonomi di akhir tahun 2020. Di sisi lain, investor masih fokus pada perkembangan vaksin dan angka kasus baru.
Untuk perdagangan besok Senin (30/11), IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan level support 5.753 hingga 5.724. Sementara itu, level resistance-nya berada di harga 5.824 hingga 5.803.
Baca Juga: Dikelilingi sentimen positif, IHSG berpotensi lanjutkan penguatan pada Senin (30/11)
"Secara teknikal pergerakan saat ini masih dalam tren menguat. Akan tetapi, perlu diwaspadai adanya potensi koreksi jangka pendek," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Juma (27/11). Lebih lanjut ia menjelaskan, pergerakan masih didorong optimisme pemulihan ekonomi pada akhir tahun. Adapun dari dalam negeri masih minim sentimen perekonomian.
Di tengah IHSG yang diproyeksikan meningkat, analis mengamati pergerakan saham-saham ini:
1. PT Pembangunan Perumahan Tbk, (PTPP)
PTPP breakout resistance berpotensi menguji resistance berikutnya. Entry Level, target harga, dan stop loss ditingkatkan. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 1.370 hingga Rp 1.410. Stop loss di Rp 1.350. Target harga PTPP dipatok di Rp 1.500 hingga Rp 1.550
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
ANTM mengalami koreksi dan kembali bergerak ke rentang tren konsolidasi. Investor disarankan masuk saham ini di harga Rp 1.180 hingga Rp 1.210. Stop loss di Rp 1.150. Target harga ANTM berada di Rp 1.260 hingga Rp 1.300
3. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
TOWR candlestick membentuk longwhite body dengan stochastic yang membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan. Uji resistance terdekat. Investor disarankan masuk di harga Rp 1.070 hingga Rp 1.090. Stop loss di harga Rp 1.050. Target harga TOWR berada di Rp 1.150 hingga Rp 1.200.
Selanjutnya: Jadi jawara di November, bagaimana prospek sektor infrastruktur di akhir 2020?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News