Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (1/7). IHSG melorot 117,25 poin atau 1,70% ke harga Rp 6.794,328.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, penurunan IHSG seiring dengan pelemahan bursa saham secara global. Adapun tekanan secara global dipicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap The Fed yang akan kembali menaikkan suku bunga hingga 75 bps di bulan Juli. Di sisi lain, data inflasi dalam negeri juga menunjukkan kenaikan ke level 4,35% per bulan Juni 2022.
Untuk perdagangan besok Senin (4/7), IHSG diproyeksi melanjutkan pelemahan dengan level support di 6.734 hingga 6.674. Adapun resistance-nya di 6.897 hingga 7.000.
Baca Juga: Berikut Saham-saham Laggard di Semester I 2022, Bagaimana Prospeknya ke Depan?
"Secara teknikal candlestick membentuk long black body dengan stochastic melebar setelah deadcross dan MACD dalam tren distribusi mengindikasikan pelemahan," jelas Dennies dalam risetnya, Jumat (1/7).
Adapun kekhawatiran investor terhadap kenaikan suku bunga The Fed di bulan Juli masih akan membayangi pergerakan IHSG, Sementara, sentimen dari data-data ekonomi juga masih minim di awal pekan.
Di tengah pergerakan IHSG yang diperkirakan melanjutkan pelemahan, analis mencermati saham-saham berikut :
1. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)
MIKA mengalami koreksi dan kembali ke level support. Investor bisa masuk di harga Rp 2.660-Rp 2.700 per saham. Stop loss di Rp 2.630 per saham. Sementara target harganya di kisaran Rp 2.780 per saham-Rp 2.820 per saham.
2. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)
SSMS mengalami pelemahan dan breakdown support. Analis menyarankan sell/cut loss. Investor bisa masuk saham SSMS di harga Rp 1.210-Rp 1.230 per saham. Stop loss di Rp 1.190 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.275 per saham - Rp 1.300 per saham
Baca Juga: Memasuki Kuartal III-2022, Kinerja Reksadana Diramal Masih akan Volatile
3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
BRPT mengalami pelemahan dan breakdown support. Analis menyarankan sell/cut loss. Investor bisa masuk di harga Rp 740-Rp 760 per saham. Stop loss di Rp 730 per saham. Adapun target harganya di Rp 785 per saham–Rp 805 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
