kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.764   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

IHSG diprediksi masih melemah meski BI memangkas suku bunga


Minggu, 17 Mei 2020 / 10:30 WIB
IHSG diprediksi masih melemah meski BI memangkas suku bunga
ILUSTRASI. IHSG diperkirakan mendatar jika Bank Indonesia memangkas suku bunga.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) pekan ini bakal mengumumkan kebijakan moneter dalam rapat dewan gubernur (RDG), salah satunya suku bunga acuan BI-7DRRR. Saat ini suku bunga BI berada di level 4,5%.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksono memprediksi, sesuai dengan konsensus, dalam RDG kali ini BI masih akan mempertahankan suku bunga. Meski begitu dia melihat secara teknikal IHSG masih akan cenderung tertekan. "Kami masih melihat adanya tekanan pada perbankan dan memang masih di tengah pandemi ini, menanti kebijakan-kebijakan dari pemerintah maupun kebijakan dari global," jelas Herditya kepada Kontan.co.id, Sabtu (16/5).

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memprediksi BI memiliki peluang memangkas suku bunga kembali, sesuai dengan keinginan pasar yang berharap penurunan suku bunga dapat membuat suku bunga perbankan juga ikut longgar. Gubernur BI Perry Warjiyo pada akhir April (30/4) lalu dalam rapat virtual bersama Komisi XI DPR juga sempat mengatakan bahwa bank sentral memiliki peluang untuk menurunkan suku bunga dengan kondisi inflasi yang rendah dan perlunya mendukung pemulihan ekonomi. Namun dalam jangka pendek, RDG April 2020 lalu BI memilih untuk mempertahankan terlebih dahulu.

Baca Juga: IHSG anjlok 1,95% sepekan, begini peta terbaru penguasa market cap bursa

Namun demikian, apabila BI benar-benar memangkas suku bunga, sentimen positif ini masih belum memberikan efek signifikan pada penguatan IHSG. "Jika sesuai, suku bunga sekarang ini masih belum memberikan efek dibandingkan dengan kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi ekonomi di mana PSBB masih belum selesai sehingga masih belum berjalan normal," kata Chris.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, melihat dari konsensus maka BI memiliki potensi untuk memangkas suku bunga. Menurutnya, langkah yang akan diambil BI maih akan bersifat menahan kejatuhan ekonomi dalam menghadapi pandemi Covid-19 sesuai dengan tanggapan pemerintah untuk berfokus pada menahan stabilitas negara dari pada mengejar pertumbuhan ekonomi.

"Dari pasar pasti mengharapkan adanya stimulus lain dari rapat RDG BI besok, baik dari penurunan suku bunga, pelonggaran giro wajib minimum atau lainnya," jelas Hendriko, Minggu (17/5).

Baca Juga: Menimbang Pendatang Baru MSCI Small Cap Index, Ini Saham yang Dinilai Menarik

Apabila BI benar-benar memangkas suku bunga dan memberikan stimulus moneter lainnya, Hendriko memprediksi IHSG masih akan cenderung sideways. Sentimen pekan ini masih disebabkan oleh sikap investor yang menunggu kejelasan global dan domestik mengenai kapan berakhirnya Covid-19 dan lockdown yang menyebabkan ekonomi melambat. "Karena dampak yang dihasilkan akan semakin besar apabila ekonomi semakin lama tidak berputar atau melambat," jelas dia.

Hendriko memprediksi IHSG bergerak di kisaran 4.400-4.700 dalam periode RDG bulan ini hingga keputusan BI di bulan berikutnya. Chris memprediksi IHSG masih akan cenderung sideways di area 4.400 - 4.800 pada periode yang sama. Sementara itu, Herditya yang memprediksi IHSG pekan ini masih akan cenderung tertekan dengan perkiraan di kisaran 4.400-4.650.

Ketiganya menyarankan investor untuk memilih saham dengan kinerja dan fundamental yang tidak terlalu terpengaruh pada situasi Covid-19 ini. Mereka menyarankan untuk melihat saham di sektor konsumer, telekomunikasi dan perbankan. Herditya menyarankan investor dapat melakukan trading secara momentum, melihat ke sektor konsumer dan perbankan untuk jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×