kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IHSG Diprediksi Bisa Capai Level 7.000 Meski Pergerakannya Cenderung Sideways


Minggu, 14 Mei 2023 / 21:14 WIB
IHSG Diprediksi Bisa Capai Level 7.000 Meski Pergerakannya Cenderung Sideways
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Aurelia Felicia | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mencapai level 7.000 pada kuartal II-2023 dan 7.200 pada akhir tahun. Namun, hingga pertengahan Mei, IHSG masih bertengger pada posisi 6.700-an. 

Hal ini dipengaruhi oleh suku bunga The Fed yang kerap mengalami kenaikan selama satu tahun terakhir. Sejak berakhirnya suku bunga 0% pada Maret 2022, The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 9 kali. Kini, suku bunga The Fed berada pada posisi 5,25%.

Di sisi lain, Bank Indonesia juga kerap menaikkan suku bunganya sejak Maret 2022 yang berada pada posisi 3,5%. Meski tak seekstrim The Fed, kini suku bunga BI berada di posisi 5,75%. 

Kendati demikian, Head of Research Mirae Asset Sekuritas Robertus Hardy memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2023 masih akan bergerak di sekitar level 7.880 meski hingga kini pergerakannya cenderung sideways dan terdapat kecenderungan melemah ke depannya. 

Baca Juga: IHSG Diramal Melemah pada Senin (15/5), Ini Rekomendasi Saham yang Bisa Dilirik

“Kemungkinan nggak akan jauh dari itu, kita proyeksi di semester 2 ini akan lebih baik sebenarnya,” jelasnya dalam acara Economic Seminar by Mirae Asset Sekuritas Indonesia di Jakarta Jumat (12/5).

Sementara pergerakan sideways dinilai Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina akibat sektor komoditas yang dalam beberapa pekan terakhir mengalami penurunan. 

“Ini membuat indeks kita juga sangat berat untuk kenaikannya karena memang salah satunya disumbang oleh komoditas,” kata Martha dalam acara yang sama Jumat (12/5).

Selain komoditas, sektor barang baku dan sektor energi jadi salah satu penyumbang penurunan terbesar untuk tahun ini terlebih dengan kenaikan harga saham di tahun lalu. 

Namun, beberapa sektor justru mengalami peningkatan seperti consumer, retail, cyclical, dan banking. Hal ini membuat IHSG akhirnya kembali bergerak lebih sideways.

“Juga memang ada shifting, tahun lalu portofolio investor rata-rata besar di batubara, di sektor komoditas, ketika mereka merespons kinerja di kuartal 1 benar-benar turun, jadi memang investor ke depan akan mulai shifting portofolionya,” tambah Martha.

Meski begitu, para pelaku investor dapat mencermati saham pada sektor lain yang masih menarik seperti sektor consumer goods. Sektor ini menarik karena diuntungkan dari penurunan sektor komoditas. 

Martha menyimpulkan sektor consumer goods dan perbankan menjadi dua sektor favorit yang dapat diperhatikan para pelaku investor di tengah pergerakan IHSG yang cenderung bergerak sideways.

Baca Juga: IHSG Masih Berpotensi Tembus ke Level 7.000, Ini Syaratnya

Di sisi lain, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati pergerakan IHSG bear case pada level 6.615 dan bull case pada level 7.818. 

"Secara teknikal, kami mencermati IHSG berpeluang menguat apabila tidak break dari support krusial di 6.542 dan mampu menembus 6.971," kata Herditya.

Adapun sentimen yang ada justru kurang mendukung adanya penguatan IHSG terlebih secara global masih adanya pembahasan debt ceiling AS. Selain itu adanya kekhawatiran krisis likuiditas di AS masih menjadi perhatian para pelaku pasar, meskipun data dari dalam negeri dapat dikatakan cukup baik. 

"Selama suku bunga masih inline dengan konsensus dan perkiraan market nampaknya menjadi pendorong IHSG," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×