Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup memerah pada perdagangan hari ini, Senin (13/9). IHSG melemah 0,11% ke level 6.088,157.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino mencermati, pelemahan IHSG hari ini diperberat oleh terkoreksinya indeks di bursa Wall Street. Koreksi ini dipicu kekhawatiran pelaku pasar akan prospek pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan sikap hati-hati menunggu rapat The Fed.
Di sisi lain, pelemahan IHSG juga diperberat oleh saham BBRI yang mengalami penurunan cukup dalam, yakni 2,12%. Sepengamatan Mino, penurunan ini tidak terlepas dari aksi korporasi rights issue yang dilakukan BBRI.
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, koreksi IHSG yang terjadi hari ini dipicu oleh pelemahan bursa saham secara global serta minimnya sentimen dari data ekonomi di awal pekan ini. Investor juga wait and see menanti kelanjutan kebijakan PPKM.
Baca Juga: Sudah tertekan 0,11%, IHSG diprediksi menguat tipis pada Selasa (14/9)
Akan tetapi untuk perdagangan besok Selasa (14/9), Dennies memproyeksikan IHSG berbalik menguat. Sepengamatannya, pergerakan memang masih dibayangi kekhawatiran akibat rencana tapering The Fed. Akan tetapi, IHSG juga akan tertopang penurunan signifikan jumlah kasus Covid-19.
"Secara teknikal candlestick membentuk formasi three white soldier mengindikasikan potensi melanjutkan penguatan jangka pendek," imbuhnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (13/9).
Ia pun memperkirakan IHSG akan bergerak dengan level support di 6.062 hingga 6.036 dan level resistance di 6.104 hingga 6.120.
Senada, Mino juga memperkirakan IHSG akan berbalik menguat besok Selasa (14/9). Ia memprediksi IHSG akan bergerak di level support 6.050 dan level resistance di 6.130. "Sentimennya terkait keputusan PPKM yang kemungkinan besar akan kembali diperlonggar dan kenaikan harga komoditas," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/9).
Selanjutnya: IHSG turun 0,11% ke 6.088 di perdagangan Senin (13/9), net buy asing Rp 43,69 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News